Jumat, 13 April 2012

anggaran variabel


ANGGARAN VARIABEL
A. Pengertian
          Pada setiap anggaran yang telah disusun sebelumnya, anggaran operasional disusun dengan dasar satu titik aktivitas misalnya penjualan tahun 2002 dianggarkan sebesari 1000 unit, produksi dianggarkan sebesar 1200 unti, dan lain sebagainya, dengan menyusun anggaran variable akan dimungkinkan bila tertntu atau pada kisaran/interval aktivitas tertentu. Sebagai gambaran misalnya penjualan tahun 2002 dianggarkan sebesar 1200-1700 unit.
          Anggaran variabel merupakan anggaran yang merencanakan perubahan tingkat biaya pada berbagai tingkat aktivitas pada periode yang akan datang. Dengan demikian di dalam anggaran variabel akan ditunjukkan seberapa besar perubahan biaya akan terjadi akibat perubahan tingkat aktivitas.
B. Sifat Biaya
          Biaya – biaya yang dikeluarkan bila dikaitkan dengan aktivitasnya akan memiliki sifat biaya atau perilaku biaya sebagai biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel.
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
          Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah pada relevant range tertentu. Besar kecilnya biaya ini tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas asalkan masih dalam relevant range tertentu. Relevant range merupakan interval batas berlakunya anggaran. Misalnya kapasitas produksi satu unit mesin sebesar 1.000 unit per bulan. Biaya depresiasi per bulan sebesar Rp 2.500.000,00.  Pada waktu produksi bulan Januari sebesar 400 unit biaya depresiasinya sebesar Rp 2.500.000,00. Pada bulan Februari produksinya sebesar 950  unit, maka biaya depresiasi juga sebesar Rp 2.500.000,00 pada bulan Maret produk yang dihasilkan sebesar 750 unit biaya depresiasi yang dikeluarkan sebesar Rp 2.500.000,00. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berapapun produksinya asalkan tidak melebihi 1.000 unit maka biaya depresiasi yang dikeluarkan tetap sama yakni sebesar Rp 2.500.000,00 per bulan. Pada contoh di atas bila produksinya sebesar 1.300  unit besarnya biaya depresiasi akan bertambah kerena jumlah mesin yang digunakan tidak cukup satu unit. Demikian juga jika jumlah produksi sebesar 2.400 unit, bila kapasitas produksi tiap mesin sama maka mesin yang dibutuhkan menjadi 3 unit mesin, maka biaya depresiasi akan bertambah lagi.
          Bila digambarkan maka besarnya biaya tetap total pada contoh diatas akan berada pada relevan range yang berbeda.
                                               
                                        Biaya Tetap Total
 


                                                                                    Aktivitas
     RR I         RR II   RR III                 
                         Gambar 10.1
                    Biaya Tetap Total

2. Biaya Variael (Variabel Cost)
          Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan aktivitas. Secara total biaya ini proposional dengan aktivitas, tetapi persatuan jumlahya tetap berapapun tingkat aktivitasnya. Semakin besar aktivitasnya maka biaya total akan semakin besar pula, sebaliknya semakin kecil aktivitasnya maka besarnya biaya total akan semakin rendah dengan perusahaan yang sama. Sebagai gambaran tentang biaya variabel misalnya pada waktu perusahaan memproduksi 1.000 unit, biaya bahan pembantu yang dikeluarkan sebesar Rp 500.000,00, kemudian pada saat bila biaya tetap secara total akan sama besarnya (asalkan dalam relevan range tertentu), tetapi biaya tetap per satuan akan semakin kecil, sebaliknya semakin kecil aktivitasnya maka biaya tetap persatuan akan semakin besar. Bila digambarkan biaya tetap persatuan akan sebagai berikut :
 




                  
  Biaya tetap per satuan



Gambar 10.2
   Biaya Tetap Per Unit

          Termasuk dalam biaya yang sifatnya tetap misalnya biaya depresiasi (gedung, mesin, kendaraan, dan lain-lain), gaji pegawai bila perusahaan memproduksi 2.000 unit besarnya biaya bahan pembantu sebesar Rp 1.000.000,00 dan pada produksi sebesar 3.000 unit besarnya biaya bahan pembantu sebesar Rp 1.500.000,00. Bila digambarkan biaya variabel total pada berbagai tingkatan adalah :





 

1.500.000
1.000.000
  500.000

                                                                                    Aktivitas
                                                1.000      2.000       3.000

                   Dalam contoh diatas pada berbagai aktivitas besarnya biaya variabel per unit sebesar Rp 5.000,00 dan bila digambarkan akan nampak seperti berikut:

    
       500                                   Biaya Variabel/unit




                                                                                                    Aktivitas
                           1.000        2.000         3.000

Gambar 10.4
Biaya Variabel Per Unit
3. Biaya Semivariabel
          Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlahnya berubah tetapi tidak proporsional dengan perubaan aktivitas. Dengan kata lain di dalam biaya tersebut terdapat unsur biaya yang sifatnya tetap dan unsure biaya yang sifatnya variabel. Biaya yang sifatnya tetap akan sama jumlahnya dan biaya yang sifatnya variabel akan meningkat jumlahnya apabila terjadi peningkatan aktivitas. Jadi secara keseluruhan biaya ini akan meningkat apabila terjadi peningkatan aktivitas dan jumlahnya akan turun bila terjadi penurunan aktivitas, namun perubahan biaya tidak seimbang dengan perubahan aktivitasnya.
Biaya tersebut bila digambarakan akan nampak sebagai berikut :

Biaya                                        Biaya Total
 

                                                          Biaya Variabel
                                                                   Biaya Tetap

                                                                                      Aktivitas
Gambar 10.5
Biaya Semivariabel
Biaya yang bersifat semivariabel misalnya biaya overhead pabrik (BOP), sebagai contoh pada bulan Januari menghasilkan 2.000 unit dengan biaya overhead pabrik sebesar Rp 4.000.000,00. Pada bulan Februari perusahaan meningkatkan produksinya menjadi 3.000 unit, sedangkan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan sebesar Rp5.000.000,00. Disini terlihat kenaikan produksi sebesar 50% (dari 2.000 unit menjadi 3.000 unit) diikuti dengan kenaikan biaya kurang dari 50% yakni hanya 25% (dari Rp4.000.000,00 menjadi Rp5.000.000,00).

C. METODE VARIABILITS BIAYA
          Metode variabilitas biaya adalah metode yang dipakai untuk memperkirakan besarnya unsure biaya tetap dan besarnya biaya variabel dan suatu biaya semivariabel.
          Sebagaimana sudah diketahui sebelumnya biaya semivariabel adalah biaya yang perubahannya tidak sebanding dengan perubahan aktivitas atau dengan kata lain dari suatu biaya semivariabel terkandung unsure biaya tetap dengan biaya variabel. Dalam praktik kedua unsure tersebut tidak dapat ditetukan dengan pasti tetapi dapat diperkirakan, khususnya untuk kepentingan penyusunan anggaran.
          Beberapa metode yang bisa dipakai untuk memperkirakan besarnya unsur tetap dan variabel dari suatu biaya variabel adalah metode biaya berjaga-jaga, metode maksimum, metode regresi dan metode taksiran langsung.
1. Metode Biaya Berjaga-jaga (Stand By Cist Metodh)
          Dalam metode ini untuk memperkirakan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dilakukan dengan cara menghentikan suatu aktivitas selama jangka waktu tertentu. Biaya yang tetap dikeluarkan pada waktu aktivitas berhenti merupakan unsure biaya tetap, sedangkan unsure biaya variabel diperhitungkan dengan mengurangi biaya total pada aktivitas tertentu dengan besarnya biaya tetap. Sedangkan biaya variabel persatuan dihitung dengan membagi besarnya biaya variabel dengan besarnya aktivitas.
2. Metode Titik Tertinggi Terendah
          Dalam metode titik tertinggi terendah atau metode maksimum minimum untuk memperkirakan unsure biaya tetap dan unsure biaya variabel dilakukan dengan cara membandingkan biaya pada aktivitas tertinggi (maksimum) dengan aktivitas terendah (minimum).  Pemisahan biaya ke dalam unsure tetap dan variabel dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
a. menghitung besarnya biaya pada aktivitas tertinggi
b. menghitung besarnya biaya pada aktivitas terendah
c. menentukan besarnya biaya variabel per satuan.
d. Menentukan besarnya biaya tetap per periode.

3. Metode Regresi
          Dalam metode regresi untuk memperkirakan unsur biaya tetap dan biaya variabel dilakukan dengan menggunakan persamaan :
Y = a + bX
Y       : Total Biaya
a        : Biaya variabel per unit
X       : Besarnya aktivitas

4. Metode Perkiraan Langsung
          Pada metode-metode sebelumnya telah dibahas mengenai cara-cara memperkirakan besarnya unsure biaya tetap dan biaya variabel dari suatu biaya semivariabel. Dalam metode-metode tersebut masing-masing unsur biaya diperkirakan dengan menggunakan dasar data historis dengan formula-formula tertentu.
          Dalam metode perkiraan langsung masing-masing unsur biaya diperkirakan langsung tanpa melihat data historis yang ada, karena pada umumnya metode ini digunakan pada perusahaan yang belum memiliki data. Karena perkiraan besarnya biaya tetap dan biaya variabel dilakukan secara langsung, maka cara tersebut sangat subjektif.

D. BENTUK ANGGARAN VARIABEL
          Anggaran variabel yang disusun untuk periode yang akan datang dapat disajikan dalam beberapa bentuk, yaitu anggaran variabel dalam bentuk formula, bentuk tabel dan bentuk grafik. Dalam setiap anggaran yang disajikan akan menunjukkan bagian atau departemen mana yang menyusun anggaran variabel tersebut dan dasar aktivitas apa yang digunakan. Bagian produksi menyusun anggaran variabel dengan dasar aktivitas unit produksi, baian pemasaran menyusun anggaran variabel dengan dasar aktivitas unit produksi, bagian pemasaran menyusun anggaran variabel dengan dasar aktivitas unit penjualan, bagian penyediaan tenaga listrik menyusun anggaran variabel dengan dasar  aktivitas KWH, bagian pemeliharaan menyusun anggaran variabel atas dasar aktivitas JKL dan lain sebagainya. Selain dasar aktivitas yang digunakan, penyususnan anggaran variabel harus didasarkan pada relevan range tertentu.

1. Bentuk Formula
          Anggaran variabel dalam bentuk formula merupakan anggaran variabel yang menunjukkan unsure biaya tetap dan unsure biaya variabel pada setiap biaya yang direncanakan.

2. Bentuk Tabel
          Anggaran variabel dalam bentuk tabel merupakan anggaran yang menyajikan anggaran biaya pada berbagai tingkat aktivitas pada relevant range tertentu. Berbeda dengan bentuk formula, dalam bentuk tabel setiap biaya disajikan secara total, tanpa menunjukkan unsur biaya tetap dan biaya variabelnya.

3. Bentuk Grafik
          Dalam bentuk grafik anggaran variabel akan disajikan dalam grafik dua sumbu, sumbu vertical dan horizontal. Sumbu vertical menunjukkan biaya dan sumbu horizontal menunjukkan aktivitas. Dari bentuk formula dan tabel telah diketahui biaya tetap per tahun sebesar Rp 7.000.000,00 dan biaya produksi total pada tingkat produksi 5.000 unit sebesar Rp 57.500.000,00 tingkat produksi 5.200 unit sebesar Rp 59.500.000,00 dan seterusnya.





1
SOAL DAN PENYELESAIAN ANGGARAN VARIABEL

Soal 1 :
          Biaya pemeliharaan yang telah dikeluarkan selama semester 1 tahun 2001 sebagai berikut :

Tabel 10.6
Biaya Pemeliharaan Tahun 2001
Bulan
Produksi (Unit)
Biaya Pemeliharaan (Rp)
Januari
1.000
1.000.000
Februari
1.500
1.350.000
Maret
1.200
1.120.000
April
1.650
1.600.000
Mei
1.550
1.425.000
Juni
2.000
1.900.000

Diminta :
1)   Menentukan berapa unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya pemeliharaan tersebut dengan metode titik tertinggi dan terendah.
2)   Berapa biaya pemeliharaan semester I tahun 2002 bila anggaran produksi sebesar 6.000 unit.

Jawab 
1). Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya semivariabel

Biaya variabel per unit = Biaya pada produksi tertinggi
                                       Biaya pada produksi terendah
                                 Produksi tertinggi-produksi terendah

                                   = 1.900.000 – 1.000.000 = 900
                                                2.000-1.000

Besarnya biaya tetap ditentukan sebagai berikut :
Biaya pemeliharaan pada produksi 1.000 unit = Rp 1.000.000,00
Biaya variabel = 1.000 x 900                            = Rp    900.000,00
Biaya tetap                                                     = Rp    100.000,00
Atau
Biaya pemeliharaan pada produksi 2.000 unit = Rp 1.900.000,00
Biaya variabel = 2.000 x 900                            = Rp 1.800.000,00
Biaya tetap                                                     = Rp    100.000,00

Sehingga formula biaya pemeliharaan terebut adalah :
Y = 100.000 + 900.000X

2). Besarnya biaya pemeliharaan pada semester I tahun 2002 bila produksi sebesar 6.000 unit

Y = 100.000 + 900 (6.000) = Rp 5.500.000,00

Soal 2 :
          Biaya produksi pada bulan Juli 2001 sebesar Rp 2.500.000,00 pada waktu itu produksi mencapai 1.000 unit. Karena suatu hal pada bulan Agustus 2001 perusahaan tidak berproduksi, tetapi tetap ada pengeluaran sebesar Rp 500.000,00 pada bulan September 2001 rencananya akan memproduksi sebesar 1.250 unit. Berapa besarnya biaya produksi pada bulan September 2001?
  
Jawab :
Biaya produksi untuk 1.000 unit                    =Rp 2.500.000,00
Biaya produksi untuk 0 unit                                    =Rp    500.000,00
Biaya variabel 1.000 unit                              =Rp 2.000.000,00
Biaya variabel/unit = Rp 2.000.000,00 = Rp 2.000,00
                                          1.000
Sehingga formula biaya tersebut adalah : Y = 500.000 + 200.000X
Penjelasan :
Biaya yang tetap dikeluarkan walaupun perusahaan tidak memproduksi (produksi nol unit) merupakan biaya tetap, yaitu sebesar Rp 500.000,00 per bulan.
Besarnya biaya produksi bulan September 2001 bila produksi 1250 unit.
Y = 500.000 + 2.000 (1.250) = Rp 3.000.000,00

Soal 3 :
          Berikut ini adalah Biaya Overhead Pabrik (BOP) pada suatu perusahaan selama tahun 2.000
Tabel 10.7
Biaya Overhead Pabrik Tahun 2002
No
Jenis Biaya
Jumlah Biaya (Rp)
Keerangan
1
Depresiasi
6.000.000
100% tetap
2
Bahan Penolong
1.000.000
100% tetap
3
Gaji
4.000.000
100% tetap
4
Biaya Pemeliharaan
1.500.000
  40% tetap
5
Biaya lain-lain
2.500.000
  70% tetap

Total
15.000.000


Realisasi produksi tahun 2.000 sebesar 1.000 unit. Bila anggaran produksi tahun 2001 sebesar 1.200 unit, berapa besarnya biaya overhead pabrik tahun 2001 (anggaran variabel bagian produksi disusun pada relevant range 1.000 – 2.000 unit)

Jawab :
1. Biaya Depresiasi
          Biaya depresiasi merupakan biaya tetap, sebesar Rp 6.000.000,00 per tahun. Formula : Y = 6.000.000

2. Biaya Bahan Penolong
          Biaya bahan penolong/unit = Rp 1.000.000,00 = Rp 1.000,00
                                                            1.000 unit
Formula Y = 1.000 X
3. Biaya Gaji
Biaya gaji sebesar Rp 4.000.000,00 /tahun, formula Y = 4.000.000

4. Biaya Pemeliharaan
Biaya Pemeliharaan merupakan biaya semivariabel
Biaya Tetap  = 40% x Rp 1.500.000,00 = Rp 600.000,00 per tahun
Biaya Variabel = 60% x Rp 1.500.000,00 = Rp 900.000,00
Biaya variabel per unit = Rp900.000,00 = Rp 900,00
                                           1.000 unit
Formula : Y = 600.000 + 900X

5. Biaya Lain-lain
Biaya Lain-lain merupakan biaya semivariabel
Biaya variabel = 70% x Rp2.500.000,00 = Rp 1.750.000,00
Biaya variabel per unit =Rp 1.750.000 = Rp 1.750,00
                                        1.000 unit
Biaya tetap per tahun = 30% x Rp2.500.000,00 = Rp 750.000
Formula Y= 750.000 + 1.750 X

          Besarnya biaya overhead pabrik (BOP pada tahun 2001 bila produksi sebesar 1.200 unit :
-      Depresiasi              : Y = 6.000.000                        = 6.000.000
-      Bahan Penolong     : Y = 1.000 (1200)           =1.200.000
-      Gaji                       : Y = 4.000.000                        =4.000.000
-      Biaya Pemeliharaan: Y = 600.000 + 900 (1.200)       = 1.680.000
-      Biaya Lain-Lain     : Y = 750.000 + 1.750 (1200)  = 2.850.000
Jumlah                                                                   15.730.000

Sumber :Gitosudarmo Indriyo dan Najmudin Mohamad, Anggaran Perusahaan edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar