Rabu, 11 April 2012

KUMPULAN CERPEN



S
Love University
uatu pagi di salah satu Universitas di Kota Surabaya terdapat Seorang mahasiswi yang sangat bersemangat untuk kuliah, maklum karena dia adalah mahasiswa yang termasuk kurang mampu tapi dia sangat bersyukur karena masih dapat melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi, namanya adalah Nur nama yang indah… yang berarti cahaya, dengan harapan dia akan selalu memberikan cahaya kepada siapa saja, termasuk dapat selalu menerangi dirinya sendiri dengan cahayanya.
Hari pertama kuliah nur adalah mahasiswa yang biasa saja, begitu juga dengan pengetahuan agamanya, tetapi yang ia yakini bahwa allah itu ada, allah maha besar, dan allahlah yang telah membantunya sampai seperti sekarang.
Namun saat dia mulai memasuki dunia organisasi islam dia lebih memahami tentang arti islam dan agamanya yang sesungguhnya, semakin bertambah pula keimananya. Namun disaat keimananya bertambah cobaan pun mulai datang bertubi-tubi.
Nur mulai menjaga cara berbicaranya, cara bersikapnya dan caranya bergaul dengan lawan jenisnya. Cobaan untuk menjaga jarak dengan lawan jenisnya sedikit demi sedikitpun diamalkannya, dimulai dari lelaki diruang kelasnya dia telah berhasil menjaga dirinya dan kehormatannya dengan membatasi pergaulannya.
Namun yang terberat sekarang ada dosen yang menaru perasaan kepadanya, nur memang seorang wanita sholeha yang selalu berusaha menjaga kehormatan dirinya dan keistiqomahannya, namun lelaki ini yang juga dosennya yang bernama khairil dimatanya berbeda dengan yang lain, lelaki itu adalah lelaki yang cerdas, bijak, soleh, dan yang tak kalah juga tampan.
Lelaki ini selalu berusaha menggoda nur dengan berbagai cara, awalnya nur tidak tergoda tetapi mengingat dia adalah orang yang tak pernah mempermainkan wanita, nur kembali berfikir apakah maksud dosennya ini serius kepadanya…. Sampai sekarang nur masih di belenggu kebimbangan… sebenarnya apa maksud lelaki ini, dia selalu berusaha mendekati nur dan mencoba menjadikan nur sebagai pasangan hidupnya, tapi nur ragu dengan niat lelaki ini karena yang nur ketahui lelaki ini ingin melanjutkan kuliah S3nya di luar kota, ditambah lagi bahwa orang tua lelaki ini tidak setuju jika khairil menikah dahulu sebelum menyelesaikan S3nya.
Nur berfikir sebenarnya apa yang dipikirkan khairil tentang dirinya, memang nur adalah seorang wanita yang santun, sopan, berakhlak dan selalu berusaha menjaga kehormatan dirinya, baik dengan perkataan, perbuatan maupun caranya berpakaian. Pakaian selalu tertutup tidak pernah ada anggota tubuhnya yang dibiarkannya terlihat oleh yang bukan mahramnya. Tapi disatu sisi nur juga merasa bahwa dirinya adalah anak dari orang yang biasa-biasa saja, bahkan cenderung dari keluarga berekonomi menengah kebawah. Dia juga tidak merasa cantik dan lebih baik dari teman-temannya. Tetapi mengapa sikap pak Khairil kepadanya berbeda dengan sikapnya kepada mahasiswi yang lainnya, mengapa pak khairil menaruh hati kepadanya, mengapa tidak kepada yang lainnya.
Terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri Nur yang sebelumnya tidak pernah menjalin hubungan dengan lawan jenisnya kini menjadi gelisah. Sebenarnya ini adalah hal yang tidak disukainya… memikirkan orang lain yang belum tentu memikirkannya. Namun pikiran ini sangat sulit dihilangkan dari benak nur. Disetiap saat… nur selalu ingat akan pak khairil baik semua kata-kata pak khairil yang menggoda nur, juga nasehat-nasehatnya, pikiran ini semakin sulit dihilangkan karena pak khairil selalu mengajar di ruangan Nur, jadi mau tidak mau Nur harus berjumpa dengan pak khairil.
Tapi disaat nur mulai berpikir bahwa pak kharil serius memberikan perasaannya kepada nur, nur berusaha untuk melupakan dan mengikhlaskan pak Khairil, padahal nur juga menyimpan perasaan kepada pak khairil, tapi dia tahu bahwa perasaan ini tidak boleh terus dibiarkan… harus diantisipasi secepatnya, nur takut setan akan memanfaatkannya.
Nur meyakini bahwa jodoh ada ditangan allah, sehingga orang yang baik pasti akan mendapatkan jodoh yang baik juga, prinsip inilah yang selalu dipegang nur, agar dia tidak masuk kedalam perangkap setan, yang membuat indah segala sesuatu yang buruk, dan Nur pun mengambil keputusan bahwa jika pak khairil serius kepadanya, pak khairil harus meminangnya karena nur tidak mau pacaran dan bertunangan, ia hanya ingin menikah dengan seorang pria…untuk yang pertama dan yang terakhir baginya…
Tapi nur masih ingin membahagiakan keluarganya jadi nur ingin menamatkan kuliahnya dulu, dan melanjutkan S2nya dan selanjutnya bekerja membantu orang tuanya, jika pak khairil serius maka dia harus menunggu sampai nur tamat, walaupun nur tahu umur mereka terpaut cukup jauh sekitar 8 tahun, tapi itulah yang akan menjadi keputusannya, memahami hal itu Nur pun memberi kebebasan kepada pak khairil selama masa menunggu pak kharil boleh memilih wanita lain selain nur, karena nur percaya jika dia memang berjodoh dengan pak khairil maka allah pasti akan mempertemukan kembali mereka disaat yang indah.
Dengan begitu pak khairil juga bisa melanjutkan kuliah S3nya, Nur takut salah mengambil keputusan dan selanjutnya terperosok dalam lembah kesalahan, sehingga yang dapat dilakukan nur sekarang mengembalikan segala sesuatunya kepada allah, nur mengikhlaskan pak khairil kepada allah, jika allah memang menghendaki mereka berjodoh pasti allah akan mempertemukan mereka kembali di saat yang tepat, dan jika mereka tidak berjodoh maka allah pasti menyimpan seorang pangeran tampan, soleh dan baik hati untuk wanita soleha seperti nur….
Bagian 2
Hari ini nur berjumpa lagi dengan pak khairil dikelas seperti biasa, karena hari ini sedang mata kuliah pak khairil, tapi pada pertemuan di kelas sebelumnya nur tidak masuk kelas karena ada keluarga nur yang meninggal, dan sekarang saat nur masuk kelas dengan tiba-tiba pak khairil menanyakan soal kepada nur dengan spontan nur kaget, karena kemarin nur tidak masuk kelas jadi dia sama sekali tidak mengetahui jawaban atas soal yang diberikan pak khairi, dengan sedikit jengkel nur pun berfikir mengapa dia diberi soal padahal pada pertemuan kemarin nur tidak hadir, tapi UHHHH…. Piker nur, Ya Sudahlah mungkin ini sebagai pelajaran saja untuk nur agar lebih rajin belajar di rumah, tapi nur sedikit heran dengan sikap pak khairil sepertinya sikapnya hari ini begitu dingin lain dari biasanya,,,, memang selama di kelas pak khairil tidak pernah menggodanya…. Itu pun dapat dipahami nur….
Tidak lama setelah itu salah satu teman nur ada yang jatuh pingsan karena sakit dan selanjutnya dibawah ke Rumah Sakit dan nur pun permisi kepada pak khairil untuk menjenguk temannya tersebut. Setelah sampai di rumah sakit dan ketika nur hendak pulang nur berjumpa dengan pak khairil yang juga datang menjenguk teman nur tersebut. Saat itu pak khairil dan nur berpapasan saat berjumpa dirumah sakit, sikap pak khairil masih dingin seperti dikelas tadi. Nur pun heran, sebenarnya apa yang terjadi, nur terus berjalan sambil berfikir sebenarnya apa yang terjadi apa salah yang telah dilakukan nur kepada pak khairil?
 Sampai saat nur ingin naik kendaraan umum atau Angkot nur masih melihat kea rah pak khairil datang tadi dengan harapan pak khairil mau mengantarkannya pulang karena waktu juga sudah terlalu sore untuk nur pulang sendirian kerumah, tapi pak khairil tidak datang juga. Akhirnya nur pun pulang sendirian ke rumah dengan membawa seribu pertanyaan di dalam benaknya. Di dalam angkot pun nur masih memikirkan pak khairil, nur masih berharap dia masih dapat berjumpa dengan pak khairil selama perjalanan pulang. Tapi ternyata nur tidak berjumpa dengan pak khairil selama perjalanannya kerumah.
BAGIAN 3
Hari ini semua mahasiswa Fakultas Ekonomi mengadakan seminar wajib, sehingga tidak ada mahasiswa yang belajar di kelas, dan yang seharusnya hari ini nur masuk mata kuliah dengan pak khairil akhirnya tidak jadi. Tetapi nur yakin pak khairil akan datang pada seminar tersebut. Dengan semangat nur pun berangkat pagi untuk datang ke seminar itu, selain untuk mengikuti seminar tersebut nur juga sangat ingin melihat wajah dosennya yang tampan itu… entah apa yang dipikirkan nur…
Sebenarnya nur tahu tindakannya ini salah dan perasaannya ini salah tapi sungguh nur tidak bisa menutupi perasaannya. Walau ia sudah berusaha semaksimal mungkin, nur sendiri heran dengan dirinya, padahal banyak lelaki yang menyukai nur dan banyak juga yang sudah melamarnya, ada yang kaya, tampan, pintar. Tapi mengapa tidak satu pun yang pas di hati nur, tapi wajah dosennya ini selalu saja ada di dalam pikirannya, walaupun ia sudah berusaha membatasi pandangannya melihat wajah dosennya ini, nur yakin bukan ketampanan ataupun kekayaan dosennya ini yang membuatnya terpikat tapi ada sesuatu yang nur pun belum tahu mengapa ia sangat menaru perasaan kepada dosennya ini.
Dan setelah cukup lama menunggu akhirnya pak khairil pun datang, seperti biasa dengan gayanya yang simple tapi mampu membuat semua wanita terpikat. Di dalam seminar nur pun cukup memperhatikan pak khairil tapi dia tidak ingin pak khairil mengetahui bahwa ia memperhatikan dosennya itu. Tidak lama ada pertanyaan dari narasumber tentang Apa Yang difikirkan tentang pelajaran Statistik? Masing-masing dari peserta menjawab rumit dan Pak Khairil… Spontan nur pun heran mengapa tiba-tiba peserta menjawab Pak Khairil, ternyata banyak dari peserta yang palajaran Statistik di ajar oleh pak khairil, tapi yang paling membuat nur heran dan tercengang ternyata setelah narasumber bertanya apa yang disukai dari Pak Khairil?
 Dan ternyata ada peserta yang wanita menjawab karena ganteng…. Wow…. Subhanallah….Astaghfirullahalazim nur pun  langsung beristighfar dalam pikiran nur tidak karuan, nur cemburu,  kaget, aneh….. semuanya menjadi satu sambil menggelengkan kepala nur berfikir Mengapa……? Sejenak nur berfikir ternyata baru disadari nur bahwa dia cemburu apabila ada orang lain apalagi wanita yang mengagumi Pak Khairil….
Tapi kemudian nur kembali tersadar bahwa dia tidak dapat melakukan apa-apa, nur juga baru sadar ternyata masih banyak wanita yang mengharapkan Pak Khairil…. dengan Lemas nur pun berfikir ternyata antara nur dengan pak khairil sebenarnya tidak ada hubungan apa-apa, bahkan sampai saat ini pak khairil belum memastikan sebenarnya apa maksudnya kepada nur….
Dan nur pun semakin sadar bahwa dia bukan siapa-siapa dan tak punya kelebihan apapun dibandingkan wanita-wanita lain yang juga mengagumi Pak Khairil bahkan mereka jauh lebih cantik dari Nur… kemudian nur pun mencoba menyadarkan dirinya bahwa dia tidak boleh terlalu mengharapkan pak khairil  nur pun mulai memutuskan bahwa sesungguhnya nur harus mulai menjauhi pak khairil agar dia tidak terjebak lebih jauh dengan perasaannya ini….
Di kesempatan lain saat nur sedang duduk-duduk di fakultas dengan teman-temannya pak khairil kemudian lewat tapi nur tidak menegur apa-apa begitu juga dengan pak khairil. Dan nur pun berfikir mungkin sekarang nur sudah mulai dapat melupakan pak khairil, begitupun mungkin dengan pak khairil. “pikir nur”
Kemudian keesokan harinya nur meminta bimbingan kepada pak khairil untuk mengikuti perlombaan karya tulis ilmiah, karena membahas masalah ini akhirnya nur dengan pak khairil semakin sering berjumpa, dan akhirnya perasaan yang coba nur tahan kini tumbuh kembali seiring dengan kuantitas perjumpaan dengan pak khairil yang semakin sering maka semakin tumbuh dan berkembang pula perasaan nur kepada pak khairil.
Hingga saat perlombaan itu pun tiba,namun pak khairil tidak datang ke acara lomba tersebut. Sehingga hanya nur dan teman-temannya sendiri yang terus berjuang. Disaat perlombaan nur tidak berfikir akan menang nur sudah mengikhlaskan apa yang akan terjadi nur hanya berusaha menjalankan yang terbaik dan menunjukkannya pada pak khairil bahwa dia bisa. Dan ternyata tidak diduga oleh nur, dia menang…… sungguh keajaiban yang luar biasa menurut nur, puji syukur pun nur ucapkan berulang kali kepada allah, karena telah mengamanahkan kemenangan ini pada nur, sehingga akhirnya nur pun akan dikirim ke tingkat yang lebih tinggi yaitu tingkat universitas.
Berulang kali nur mencoba menghubungi pak khairil untuk memberitahukan kemenangannya dan teman-teman tapi selalu gagal, nur pun tidak mengetahui mengapa setiap ia ingin membicarakan sesuatu pada pak khairil selalu gagal, hingga akhirnya di kelas saat mata kuliah pak khairil, pak khairil mengucapkan selamat duluan kepada nur, sungguh nur pun kaget karena jujur ia belum ada mengucapkan terima kasiih kepada pak kharil atas dukungannya selama ini. Nur jadi sedikit merasa bersalah….
Setelah jam mata kuliah selesai nur dengan teman-temannya berbincang – bincang sebentar dengan pak khairil dan ternyata dalam perbincangan itu pak khairil kembali menggoda nur didepan teman-temannya. Ia selalu bertanya nur malam minggu kemana, habis ini mau kemana?, pulang naik apa? Pertanyaan yang selalu dilontarkan oleh pak khairil kepada nur. Jika ditanya seperti itu nur hanya diam dan tersenyum, sambil berfikir apa maksud dari pertanyaan pak khariil ini?
Saat sedang bersama dengan pak kharil, nur selalu berusaha untuk menahan perasaan dan tingkah lakunya agar tidak terlalu tampak bahwa ia juga menyimpan perasaan kepada pak khairil. Nur selalu menutupi perasaannya baik didepan teman-temannya dan di depan pak khairil. Namun karena pak khairil terus menggoda nur dengan pertanyaan-pertanyaannya terkadang nur terbawa juga dengan suasana tersebut. Walau terkadang nur berfikir tadi mengapa seperti itu seharusnya bisa dicegah, seharusnya bisa lebih menjaga kelakuan dan sikap sebagai seorang wanita agar lebih dihormati, itulah pertanyaan – pertanyaan penyesalan dalam pikiran nur disaat dia telah terbawa suasana dengan kondisi keakraban yang berbaur seperti itu.
Pak khairil juga merupakan salah satu anggota organisasi islam sama seperti nur, tapi di dalam organisasi pak kharil tidak terlalu menjaga hijab (batas) antara lelaki dengan wanita, sementara di dalam organisasi nur sangat dibatasi hubungan lelaki dengan wanita, sehingga mereka berdua memiliki latsr belakang dan kebiasaan yang berbeda. Nur tahu sebenarnya pak khairil mengetahui hal itu, yaitu mengetahui bahwa sebenarnya nur harus menjaga jarak denganya saat sedang berbicara atau berdiskusi, namun terkadang hijab itu tidak dapat terjaga juga. Pak khairil masih sangat sering mencuri-curi pandang kepada nur, nur menyadari hal itu, nur sudah mencoba mengalihkan pandangannya dengan melihat ke arah lain, karena nur takut setan akan memanfaatkan pandangan mereka berdua sebagai anak panahnya yang bisa melukai keduanya. Sebagaimana yang telah dilakukan setan kepada kebanyakan pemuda pemudi lainnya, hingga akhirnya penyesalan yang datang kemudian, sehingga di dalam do’a pun nur selalu berdoa agar selama nur berdiskusi dengan pak khairil allah selalu menjaga hatinya, menjaga matanya, menjaga kehormatannya, menjaga kesopanannya, menjaga tingkah lakunya, agar tetap dijalan yang baik, tidak mudah tergoda oleh  lingkungan. Tetap menjadi wanita yang istiqomah dalam menjaga harga dirinya…

Suatu hari saat nur dan teman-temannya sedang berdiskusi dengan pak khairil pak Rudi datang, dia adalah salah seorang dosen yang mengajar nur juga, hingga di ruangan itu pak Rudi berdiskusi tentang suatu hal dengan pak khairil, tetapi pembicaraan tersebut sepertinya tidak berjalan dengan baik karena tampak pak Khairil sedikit tersinggung dengan perkataan pak Rudi di dalam ruangan tersebut, pak khairil menganggap pak Rudi telah mempermalukannya dengan mengkritik pendapatnya didepan kami, sehingga terjadilah konflik tersebut, selama didalam ruangan tampak wajah pak khairil sedikit berubah karena konflik dari pembicaraan dengan pak Rudi tadi. Hingga sampai pak Rudi keluar dari ruangan tersebut pak khairil masih bersikap seperti itu, tampak wajah yang menyimpan rasa jengkel dan marah.
Kemudian keesokan harinya saat nur sedang kuliah nur berbicara dengan salah satu temannya putri, putri juga merupakan teman yang selalu menemaninya saat berdiskusi dengan pak khairil, nur merupakan tempat curhat teman-temannya, karena nur selalu memberikan solusi disaat teman-temannya sedang gunda. Begitu juga dengan putri, putri kemudian bercerita bahwa tadi malam pak khairil meneleponnya dan bercerita panjang lebar kepada putri alias Curhat, sontak nur kaget, dia tidak menyangka bahwa pak khairil mau menelepon mahasiswanya di malam hari hanya untuk Curhat…. Sungguh hal yang aneh menurut nur, nur merasa itu adalah yang kurang etis, tapi ah…. Pikir nur. Mengapa dia harus repot memikirkan pak khairil dengan putri. Mungkin nur cemburu…. tapi nur mencoba menutupi perasaannya didepan putri saat putri bercerita apa saja yang mereka bicarakan tadi malam. Nur mencoba memahami putri karena nur tahu bahwa putri tidak bersalah, karena pak khairillah yang duluan menelepon putri dan yang membuat nur lebih kaget ternyata bukan hanya sekali pak khairil menelepon putrid di malam hari, tapi berkali-kali. Astaghfirullah…. Ucap nur dalam hati. Nur sangat menyayangkan mengapa pak khairil tidak dapat menjaga kehormatan dan wibawanya sebagai seorang dosen.
Dan yang paling nur bingungkan selama ini mengapa pak khairil tidak pernah mau menelepon nur, jika pak khairil sms itupun hanya karena hal-hal yang penting saja. Apa pak khairil segan terhadap nur atau kenapa? Pikir nur. Memang nur pun tidak terlalu berharap pak khairil meneleponnya karena nur tahu batasan-batasan yang harus ia patuhi diantaranya dilarang bertelepon diatas jam 9 malam kepada yang bukan mahramnya. Tapi sungguh nur sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh pak Khairil.
Nur jadi semakin bingung melihat apa yang dilakukan oleh pak khairil. Sehingga perasaan nur pun semakin dicoba untuk dipendamnya, nur yakin pak khairil bukan pangeran yang selama ini dibayangkan nur, nur mulai berfikir apa pak khairil seorang playboy? Karena nur mendengar dan melihat pak khairil sepertinya mempunyai perasaan dengan teman wanita nur yang lain. Dan teman wanita nur yang lain pun ada yang mengaku bahwa dia juga sering digoda oleh pak khairil, dengan mata berkaca-kaca dan hati yang seakan teriris belati nur pun yakin bahwa pak khairil bukanlah leleki pujaan nur, pak khairil hanyalah lelaki penggoda yang mengganggu setiap wanita.
Namun kenyataan ini tak dapat membuat hati nur berpindah kepada selain dari pak khairil, walaupun yang diketahuinya pak khairil tidak sebaik yang dibayangkannya, namun hati nur tetap tidak mau melupakan pak khairil, entah ada apa gerangan di hati nur, sehingga hati nur terus bergejolak dan meyakini bahwa pak khairil adalah orang baik, dia tidak seperti lelaki lain, hati nur percaya pak khairil dapat berubah, tetapi keyakinan hati nur ini bertentangan dengan apa yang dipikirkan nur, sehingga terjadi peperangan batin antara hati dan pikiran nur.
Dalam benak nur kembali berfikir apakah ini yang dinamakan cinta, cinta yang tidak bisa diukur dengan logika dan pikiran, cinta yang hanya memainkan perasaan, cinta yang membuatnya tidak dapat berfikir secara rasional…. Tapi nur tetap tidak ingin menjadi korban cinta tersebut, nur hanya ingin mencintai seseorang karena allah, menyayangi seseorang karena rasa sayangnya kepada sang pencipta, dan menghormati seseorang karena penghormatannya kepada tuhannya….
Akhirnya setelah berfikir cukup lama dan menyelaraskan apa yang ada di pikirannya dengna apa yang ada dihatinya nur mengambil keputusan bahwa nur akan menjaga jarak dengan pak khairil, agar perasaannya tidak terlalu jauh, dan jika pak khairil ingin serius dengan nur, pak khairil harus tegas mengambil keputusan untuk meminang nur. Keputusan ini nur ambil untuk meyakini hatinya seberapa besar niat pak khairil yang sebenarnya, jika nantinya ternyata pak khairil tidak menangkap sinyal dari nur dan terus menggoda wanita-wanita lain, maka nur pun akan tegas mengambil tindakan untuk melupakan pak khairil.
Beberapa minggu telah berlalu hari-hari dengan pak khairil pun berjalan seperti air, air yang tenang yang tak tahu akan bermuara kemana, seperti  rasa cinta nur yang tak tahu akan berlabu dimana, mungkin pak khairil selama ini sudah menangkap perasaan nur dari tingkah lakunya, pak khairil sudah menyadari bahwa nur tidak ingin lagi diganggu, pak khairil juga menyadari bahwa nur menginginkan kepastian darinya, sehingga keesokan harinya pak khairi berbicara kepada nur.
Pak khairil meminta agar dapat berbicara berdua kepada nur, namun nur takut akan timbul fitnah, nur pun tak dapat menyangkal hatinya bahwa dia tidak akan bisa tenang jika harus berbicara berdua saja dengan pak khairil, akhirnya nur pun membawa teman untuk menemaninya berbicara dengan pak khairil, dan mau tidak mau pak khairil akhirnya menermanya, pak khairil memandang nur dengan pandangan mata yang tajam seakan memiliki seribu arti yang tak dapat terucap, menyimpan seribu perasaan yang terpendam, dan mengandung banyak cerita namun menyadari hal itu nur sekelebat mengalihkan pandangannya, nur tak sanggup untuk melihat pandangan mata pak khairil yang begitu tajam. Nur takut hatinya dan perasaannya akan terbawa oleh suasana, nur takut pandangan mata mereka dijadikan tombak oleh iblis untuk menjerumuskan mereka, dengan terus beristighfar didalam hati nur menunggu apa yang akan dikatakan pak khairil, namun waktu terus berlalu didalam ruangan tersebut tanpa ada yang berbicara sepatah katapun, seakan akan pandangan mereka sudah mengatakan apa isi perasaannya masing-masing, ya mereka berkata dengan menggunakan perasaan tidak dapat terucap dan tak dapat dipikirkan. teman nur yang menemani nur terheran-heran mengapa dari tadi tak ada satu orang pun yang berbicara di ruangan ini, dari tadi dia hanya melihat nur dan pak khairil yang berpandangan tanpa mengucap sepatah katapun, karena tidak ada yang berbicara akhirnya teman nur inipun angkat bicara.
Sebenarnya apa yang akan kita bicarakan disini, mengapa dari tadi tidak ada yang memulai pembicaraan ini “katanya”. Mendengar ucapan itu mereka berdua pun menyadari bahwa ternyata masih ada satu orang yang dari tadi memperhatikan mereka dan menunggu apa yang akan mereka bicarakan. Dan akhirnya pak khairil pun memulai pembicaraan, pak khairil berkata kepada nur, bahwa sebentar lagi dia akan melanjutkan kuliah S3nya diluar jawa, sehingga otomatis mereka tidak akan dapat bertemu lagi, nur terperangah…. Nur memang sudah mengetahui bahwa pak khairi akan melanjutkan kuliahnya tapi mengapa secepat ini, ini bagaikan mimpi bagi nur, sepertinya baru kemarin nur berjumpa dengan pak khairil dan sekarang justru akan berpisah….
Nur pun terdiam mendengarkan perkataan pak khairil, pak khairil melanjutkan ucapannya, nur saya minta maaf jika selama ini banyak perkataan maupun perbuatan saya yang salah kepadamu, baik yang saya sengaja maupun tidak, saya sangat senang dapat berjumpa dan berkenalan denganmu, kamu adalah wanita yang baik nur, kamu wanita yang dapat menjaga kehormatanmu, kamu wanita yang selalu menjaga keistiqomahanmu, kamu seperti mutiara yang tersimpan di dalam laut nur, begitu sulit diraih, membutuhkan banyak pengorbanan. Mendengar ucapan itu nur masih terus terdiam dan menundukkan pandangannya, nur kamu tahu, kamu adalah wanita yang telah mengisi hati saya, kamu adalah wanita yang telah membuat saya menyadari akan penting dan berharganya seorang wanita, nur sepulang saya dari S3 saya ingin melamar kamu kepada orang tuamu.
Saya ingin menjadikan kamu sebagai permaisuri di dalam kehidupan saya, saya ingin memuliakan kamu selama kita bersama, saya ingin menjadi seorang lelaki yang paling bahagia yang dapat memiliki mutiara itu, mutiara yang selalu bersih, mutiara yang tersimpan baik didalam kerangnya, mutiara yang tidak pernah terpengaruh oleh gelombang samudera, mutiara yang begitu indah, yang membuat semua orang ingin memilikinya. Bagaimana menurut kamu nur? Tanya pak khairil.
Dengan perasaan bingung dicampur bahagia, dan subhanallah….. nur masih terdiam, nur tidak tahu harus menjawab apa, jujur ini pengalaman pertama nur dipinang langsung oleh seseorang lelaki, lelaki yang ia kira hanya ingin mempermainkan perasaannya kini telah melamarnya didepan temannya yang dari tadi memperhatikan mereka berdua. Dan nur pun menjawab, pak saya bukanlah sebuah mutiara, saya hanya seorang wanita biasa, yang selalu berusaha menjalankan perintah agama dan tuhannya, yang takut akan azabnya. Dengan berat hati dan lembut nur melanjutkan ucapannya, Bapak adalah sorang pemuda yang baik, bapak seorang pemuda yang tampan, bapak seorang pemuda yang pintar dan mandiri, diluar sana pak saya yakin ada banyak wanita yang menginginkan menjadi istri bapak, yang menaruh harapan besar kepada bapak, dan saya yakin pasti ada yang jauh lebih baik dari saya yang dapat mendampingi kehidupan bapak. Bapak juga sudah mengetahui bahwa saya ingin melanjutkan S2 saya, saya masih ingin meraih cita-cita saya untuk menjadi seorang dosen seperti bapak.
Mendengar jawaban nur, pak khairil sedikit kecewa, namun ditutupinya rasa kekecewaannya itu dan dilanjutkan pembicaraannya, dia berfikir apa nur belum yakin dengan kepastian dan keinginannya ini, maka untuk meyakinkan nur kembali pak khairil berkata “nur, kamu lebih dari wanita yang ada diluar sana, nur saya yakin kamu bisa menjadi yang terbaik dalam kehidupan saya, saya yakin kamu bisa menjadi perhiasan terindah dalam keluarga saya, saya yakin kamu bisa menjadi ibu yang baik bagi anak-anak saya nur, kalau kamu ingin melanjutkan kuliah S2 kamu silahkan nur, nanti setelah kamu menyelesaikan S2 kamu dan saya menyelesaikan S3 saya baru kita akan menikah, kita akan menikah jika kita sudah mencapai cita-cita kita nur, saya tidak takut meninggalkanmu selama saya S3 karena saya yakin kepadamu kamu dapat menjaga dirimu, kamu dapat menjaga kehormatanmu, dan kamu dapat menjaga perasaanmu, dan saya mohon juga nur, percaya kepada saya bahwa saya dapat menjaga perasaan saya, saya dapat menjaga kehormatan dan niat tulus saya selama saya masih melanjutkan Studi saya nur. Percaya kepada saya bahwa saya dapat menjadi imam di dalam keluargamu, dapat menjadi ayah yang baik bagi anak-anakmu. Dan dapat membimbing keluarga kita nantinya.
Nur pun masih terdiam dan sambil berfikir, nur menangkap kepastian dari pak khairil tersebut, dan dengan keyakinan nur menjawab, pak mari kita kembalikan urusan ini kepada allah, sesungguhnya allahlah yang menetapkan segala jodoh, rezeki dan maut, allah dapat dengna mudah mempersatukan dan memisahkan kita, saya bukan siapa-siapa, saya tidak dapat memanstikan apa yang terjadi kedepan, jika kita memang saling mencintai mari kembalikan kecintaan tersebut karena allah, jika kita siap mencintai maka kita juga harus siap kehilangan, kuncinya adalah ikhlas pak, jika allah menghendaki kita untuk bersama dan allah menetapkan kita berjodoh maka saya juga tidak akan sanggup menolak ketetapan itu, namun jika sebaliknya tak ada yang sanggup menentang keputusannya, yakinlah pak jika kita mencintai karena allah, cinta itu tidak akan pernah hilang walau ditelan waktu, cinta itu tak akan mudah putus dan retak walau diterpa banyak badai, cinta itu tidak akan mudah luntur dan hilang. Cinta kita karena allah akan membuat cinta itu abadi di dunia dan di akhirat, jika bapak serius ingin membina keluarga dengan saya, maka saya akan menunggu bapak saat kembali, saat kita sudah mencapai apa yang kita cita-citakan saat cinta itu sudah semaki matang dan saling menerima, saat rasa cinta itu bukan lagi cinta yang didasari nafsu, tapi cinta itu sudah menjadi cinta karena allah, semoga allah berkenan mempertemukan kita kembali.

SEKIAN dan TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar