S
|
Love University
uatu pagi di salah
satu Universitas di Kota Surabaya terdapat Seorang mahasiswi yang sangat
bersemangat untuk kuliah, maklum karena dia adalah mahasiswa yang termasuk
kurang mampu tapi dia sangat bersyukur karena masih dapat melanjutkan
pendidikannya di jenjang perguruan tinggi, namanya adalah Nur nama yang indah…
yang berarti cahaya, dengan harapan dia akan selalu memberikan cahaya kepada
siapa saja, termasuk dapat selalu menerangi dirinya sendiri dengan cahayanya.
Hari
pertama kuliah nur adalah mahasiswa yang biasa saja, begitu juga dengan
pengetahuan agamanya, tetapi yang ia yakini bahwa allah itu ada, allah maha
besar, dan allahlah yang telah membantunya sampai seperti sekarang.
Namun
saat dia mulai memasuki dunia organisasi islam dia lebih memahami tentang arti
islam dan agamanya yang sesungguhnya, semakin bertambah pula keimananya. Namun
disaat keimananya bertambah cobaan pun mulai datang bertubi-tubi.
Nur
mulai menjaga cara berbicaranya, cara bersikapnya dan caranya bergaul dengan
lawan jenisnya. Cobaan untuk menjaga jarak dengan lawan jenisnya sedikit demi
sedikitpun diamalkannya, dimulai dari lelaki diruang kelasnya dia telah
berhasil menjaga dirinya dan kehormatannya dengan membatasi pergaulannya.
Namun
yang terberat sekarang ada dosen yang menaru perasaan kepadanya, nur memang
seorang wanita sholeha yang selalu berusaha menjaga kehormatan dirinya dan
keistiqomahannya, namun lelaki ini yang juga dosennya yang bernama khairil
dimatanya berbeda dengan yang lain, lelaki itu adalah lelaki yang cerdas,
bijak, soleh, dan yang tak kalah juga tampan.
Lelaki
ini selalu berusaha menggoda nur dengan berbagai cara, awalnya nur tidak
tergoda tetapi mengingat dia adalah orang yang tak pernah mempermainkan wanita,
nur kembali berfikir apakah maksud dosennya ini serius kepadanya…. Sampai
sekarang nur masih di belenggu kebimbangan… sebenarnya apa maksud lelaki ini,
dia selalu berusaha mendekati nur dan mencoba menjadikan nur sebagai pasangan
hidupnya, tapi nur ragu dengan niat lelaki ini karena yang nur ketahui lelaki
ini ingin melanjutkan kuliah S3nya di luar kota, ditambah lagi bahwa orang tua
lelaki ini tidak setuju jika khairil menikah dahulu sebelum menyelesaikan
S3nya.
Nur
berfikir sebenarnya apa yang dipikirkan khairil tentang dirinya, memang nur
adalah seorang wanita yang santun, sopan, berakhlak dan selalu berusaha menjaga
kehormatan dirinya, baik dengan perkataan, perbuatan maupun caranya berpakaian.
Pakaian selalu tertutup tidak pernah ada anggota tubuhnya yang dibiarkannya
terlihat oleh yang bukan mahramnya. Tapi disatu sisi nur juga merasa bahwa
dirinya adalah anak dari orang yang biasa-biasa saja, bahkan cenderung dari
keluarga berekonomi menengah kebawah. Dia juga tidak merasa cantik dan lebih
baik dari teman-temannya. Tetapi mengapa sikap pak Khairil kepadanya berbeda
dengan sikapnya kepada mahasiswi yang lainnya, mengapa pak khairil menaruh hati
kepadanya, mengapa tidak kepada yang lainnya.
Terlalu
sibuk dengan pikirannya sendiri Nur yang sebelumnya tidak pernah menjalin
hubungan dengan lawan jenisnya kini menjadi gelisah. Sebenarnya ini adalah hal
yang tidak disukainya… memikirkan orang lain yang belum tentu memikirkannya.
Namun pikiran ini sangat sulit dihilangkan dari benak nur. Disetiap saat… nur
selalu ingat akan pak khairil baik semua kata-kata pak khairil yang menggoda
nur, juga nasehat-nasehatnya, pikiran ini semakin sulit dihilangkan karena pak
khairil selalu mengajar di ruangan Nur, jadi mau tidak mau Nur harus berjumpa
dengan pak khairil.
Tapi
disaat nur mulai berpikir bahwa pak kharil serius memberikan perasaannya kepada
nur, nur berusaha untuk melupakan dan mengikhlaskan pak Khairil, padahal nur
juga menyimpan perasaan kepada pak khairil, tapi dia tahu bahwa perasaan ini
tidak boleh terus dibiarkan… harus diantisipasi secepatnya, nur takut setan
akan memanfaatkannya.
Nur
meyakini bahwa jodoh ada ditangan allah, sehingga orang yang baik pasti akan
mendapatkan jodoh yang baik juga, prinsip inilah yang selalu dipegang nur, agar
dia tidak masuk kedalam perangkap setan, yang membuat indah segala sesuatu yang
buruk, dan Nur pun mengambil keputusan bahwa jika pak khairil serius kepadanya,
pak khairil harus meminangnya karena nur tidak mau pacaran dan bertunangan, ia
hanya ingin menikah dengan seorang pria…untuk yang pertama dan yang terakhir
baginya…
Tapi
nur masih ingin membahagiakan keluarganya jadi nur ingin menamatkan kuliahnya
dulu, dan melanjutkan S2nya dan selanjutnya bekerja membantu orang tuanya, jika
pak khairil serius maka dia harus menunggu sampai nur tamat, walaupun nur tahu
umur mereka terpaut cukup jauh sekitar 8 tahun, tapi itulah yang akan menjadi
keputusannya, memahami hal itu Nur pun memberi kebebasan kepada pak khairil
selama masa menunggu pak kharil boleh memilih wanita lain selain nur, karena
nur percaya jika dia memang berjodoh dengan pak khairil maka allah pasti akan
mempertemukan kembali mereka disaat yang indah.
Dengan
begitu pak khairil juga bisa melanjutkan kuliah S3nya, Nur takut salah
mengambil keputusan dan selanjutnya terperosok dalam lembah kesalahan, sehingga
yang dapat dilakukan nur sekarang mengembalikan segala sesuatunya kepada allah,
nur mengikhlaskan pak khairil kepada allah, jika allah memang menghendaki
mereka berjodoh pasti allah akan mempertemukan mereka kembali di saat yang
tepat, dan jika mereka tidak berjodoh maka allah pasti menyimpan seorang
pangeran tampan, soleh dan baik hati untuk wanita soleha seperti nur….
Bagian 2
Hari
ini nur berjumpa lagi dengan pak khairil dikelas seperti biasa, karena hari ini
sedang mata kuliah pak khairil, tapi pada pertemuan di kelas sebelumnya nur
tidak masuk kelas karena ada keluarga nur yang meninggal, dan sekarang saat nur
masuk kelas dengan tiba-tiba pak khairil menanyakan soal kepada nur dengan
spontan nur kaget, karena kemarin nur tidak masuk kelas jadi dia sama sekali
tidak mengetahui jawaban atas soal yang diberikan pak khairi, dengan sedikit jengkel
nur pun berfikir mengapa dia diberi soal padahal pada pertemuan kemarin nur
tidak hadir, tapi UHHHH…. Piker nur, Ya Sudahlah mungkin ini sebagai pelajaran
saja untuk nur agar lebih rajin belajar di rumah, tapi nur sedikit heran dengan
sikap pak khairil sepertinya sikapnya hari ini begitu dingin lain dari
biasanya,,,, memang selama di kelas pak khairil tidak pernah menggodanya…. Itu
pun dapat dipahami nur….
Tidak
lama setelah itu salah satu teman nur ada yang jatuh pingsan karena sakit dan
selanjutnya dibawah ke Rumah Sakit dan nur pun permisi kepada pak khairil untuk
menjenguk temannya tersebut. Setelah sampai di rumah sakit dan ketika nur
hendak pulang nur berjumpa dengan pak khairil yang juga datang menjenguk teman
nur tersebut. Saat itu pak khairil dan nur berpapasan saat berjumpa dirumah
sakit, sikap pak khairil masih dingin seperti dikelas tadi. Nur pun heran,
sebenarnya apa yang terjadi, nur terus berjalan sambil berfikir sebenarnya apa
yang terjadi apa salah yang telah dilakukan nur kepada pak khairil?
Sampai saat nur ingin naik kendaraan umum atau
Angkot nur masih melihat kea rah pak khairil datang tadi dengan harapan pak
khairil mau mengantarkannya pulang karena waktu juga sudah terlalu sore untuk
nur pulang sendirian kerumah, tapi pak khairil tidak datang juga. Akhirnya nur
pun pulang sendirian ke rumah dengan membawa seribu pertanyaan di dalam
benaknya. Di dalam angkot pun nur masih memikirkan pak khairil, nur masih
berharap dia masih dapat berjumpa dengan pak khairil selama perjalanan pulang. Tapi
ternyata nur tidak berjumpa dengan pak khairil selama perjalanannya kerumah.
BAGIAN 3
Hari
ini semua mahasiswa Fakultas Ekonomi mengadakan seminar wajib, sehingga tidak
ada mahasiswa yang belajar di kelas, dan yang seharusnya hari ini nur masuk
mata kuliah dengan pak khairil akhirnya tidak jadi. Tetapi nur yakin pak
khairil akan datang pada seminar tersebut. Dengan semangat nur pun berangkat
pagi untuk datang ke seminar itu, selain untuk mengikuti seminar tersebut nur
juga sangat ingin melihat wajah dosennya yang tampan itu… entah apa yang
dipikirkan nur…
Sebenarnya
nur tahu tindakannya ini salah dan perasaannya ini salah tapi sungguh nur tidak
bisa menutupi perasaannya. Walau ia sudah berusaha semaksimal mungkin, nur
sendiri heran dengan dirinya, padahal banyak lelaki yang menyukai nur dan
banyak juga yang sudah melamarnya, ada yang kaya, tampan, pintar. Tapi mengapa
tidak satu pun yang pas di hati nur, tapi wajah dosennya ini selalu saja ada di
dalam pikirannya, walaupun ia sudah berusaha membatasi pandangannya melihat
wajah dosennya ini, nur yakin bukan ketampanan ataupun kekayaan dosennya ini
yang membuatnya terpikat tapi ada sesuatu yang nur pun belum tahu mengapa ia
sangat menaru perasaan kepada dosennya ini.
Dan
setelah cukup lama menunggu akhirnya pak khairil pun datang, seperti biasa
dengan gayanya yang simple tapi mampu membuat semua wanita terpikat. Di dalam
seminar nur pun cukup memperhatikan pak khairil tapi dia tidak ingin pak
khairil mengetahui bahwa ia memperhatikan dosennya itu. Tidak lama ada
pertanyaan dari narasumber tentang Apa Yang difikirkan tentang pelajaran
Statistik? Masing-masing dari peserta menjawab rumit dan Pak Khairil… Spontan
nur pun heran mengapa tiba-tiba peserta menjawab Pak Khairil, ternyata banyak
dari peserta yang palajaran Statistik di ajar oleh pak khairil, tapi yang
paling membuat nur heran dan tercengang ternyata setelah narasumber bertanya
apa yang disukai dari Pak Khairil?
Dan ternyata ada peserta yang wanita menjawab
karena ganteng…. Wow…. Subhanallah….Astaghfirullahalazim nur pun langsung beristighfar dalam pikiran nur tidak
karuan, nur cemburu, kaget, aneh…..
semuanya menjadi satu sambil menggelengkan kepala nur berfikir Mengapa……?
Sejenak nur berfikir ternyata baru disadari nur bahwa dia cemburu apabila ada
orang lain apalagi wanita yang mengagumi Pak Khairil….
Tapi
kemudian nur kembali tersadar bahwa dia tidak dapat melakukan apa-apa, nur juga
baru sadar ternyata masih banyak wanita yang mengharapkan Pak Khairil…. dengan
Lemas nur pun berfikir ternyata antara nur dengan pak khairil sebenarnya tidak
ada hubungan apa-apa, bahkan sampai saat ini pak khairil belum memastikan
sebenarnya apa maksudnya kepada nur….
Dan
nur pun semakin sadar bahwa dia bukan siapa-siapa dan tak punya kelebihan
apapun dibandingkan wanita-wanita lain yang juga mengagumi Pak Khairil bahkan
mereka jauh lebih cantik dari Nur… kemudian nur pun mencoba menyadarkan dirinya
bahwa dia tidak boleh terlalu mengharapkan pak khairil nur pun mulai memutuskan bahwa sesungguhnya
nur harus mulai menjauhi pak khairil agar dia tidak terjebak lebih jauh dengan
perasaannya ini….
Di
kesempatan lain saat nur sedang duduk-duduk di fakultas dengan teman-temannya
pak khairil kemudian lewat tapi nur tidak menegur apa-apa begitu juga dengan
pak khairil. Dan nur pun berfikir mungkin sekarang nur sudah mulai dapat
melupakan pak khairil, begitupun mungkin dengan pak khairil. “pikir nur”
Kemudian
keesokan harinya nur meminta bimbingan kepada pak khairil untuk mengikuti
perlombaan karya tulis ilmiah, karena membahas masalah ini akhirnya nur dengan
pak khairil semakin sering berjumpa, dan akhirnya perasaan yang coba nur tahan
kini tumbuh kembali seiring dengan kuantitas perjumpaan dengan pak khairil yang
semakin sering maka semakin tumbuh dan berkembang pula perasaan nur kepada pak
khairil.
Hingga
saat perlombaan itu pun tiba,namun pak khairil tidak datang ke acara lomba
tersebut. Sehingga hanya nur dan teman-temannya sendiri yang terus berjuang.
Disaat perlombaan nur tidak berfikir akan menang nur sudah mengikhlaskan apa
yang akan terjadi nur hanya berusaha menjalankan yang terbaik dan
menunjukkannya pada pak khairil bahwa dia bisa. Dan ternyata tidak diduga oleh
nur, dia menang…… sungguh keajaiban yang luar biasa menurut nur, puji syukur
pun nur ucapkan berulang kali kepada allah, karena telah mengamanahkan
kemenangan ini pada nur, sehingga akhirnya nur pun akan dikirim ke tingkat yang
lebih tinggi yaitu tingkat universitas.
Berulang
kali nur mencoba menghubungi pak khairil untuk memberitahukan kemenangannya dan
teman-teman tapi selalu gagal, nur pun tidak mengetahui mengapa setiap ia ingin
membicarakan sesuatu pada pak khairil selalu gagal, hingga akhirnya di kelas
saat mata kuliah pak khairil, pak khairil mengucapkan selamat duluan kepada
nur, sungguh nur pun kaget karena jujur ia belum ada mengucapkan terima kasiih
kepada pak kharil atas dukungannya selama ini. Nur jadi sedikit merasa
bersalah….
Setelah
jam mata kuliah selesai nur dengan teman-temannya berbincang – bincang sebentar
dengan pak khairil dan ternyata dalam perbincangan itu pak khairil kembali
menggoda nur didepan teman-temannya. Ia selalu bertanya nur malam minggu
kemana, habis ini mau kemana?, pulang naik apa? Pertanyaan yang selalu
dilontarkan oleh pak khairil kepada nur. Jika ditanya seperti itu nur hanya
diam dan tersenyum, sambil berfikir apa maksud dari pertanyaan pak khariil ini?
Saat
sedang bersama dengan pak kharil, nur selalu berusaha untuk menahan perasaan
dan tingkah lakunya agar tidak terlalu tampak bahwa ia juga menyimpan perasaan
kepada pak khairil. Nur selalu menutupi perasaannya baik didepan teman-temannya
dan di depan pak khairil. Namun karena pak khairil terus menggoda nur dengan
pertanyaan-pertanyaannya terkadang nur terbawa juga dengan suasana tersebut.
Walau terkadang nur berfikir tadi mengapa seperti itu seharusnya bisa dicegah,
seharusnya bisa lebih menjaga kelakuan dan sikap sebagai seorang wanita agar
lebih dihormati, itulah pertanyaan – pertanyaan penyesalan dalam pikiran nur
disaat dia telah terbawa suasana dengan kondisi keakraban yang berbaur seperti
itu.
Pak
khairil juga merupakan salah satu anggota organisasi islam sama seperti nur, tapi
di dalam organisasi pak kharil tidak terlalu menjaga hijab (batas) antara
lelaki dengan wanita, sementara di dalam organisasi nur sangat dibatasi
hubungan lelaki dengan wanita, sehingga mereka berdua memiliki latsr belakang
dan kebiasaan yang berbeda. Nur tahu sebenarnya pak khairil mengetahui hal itu,
yaitu mengetahui bahwa sebenarnya nur harus menjaga jarak denganya saat sedang berbicara
atau berdiskusi, namun terkadang hijab itu tidak dapat terjaga juga. Pak
khairil masih sangat sering mencuri-curi pandang kepada nur, nur menyadari hal
itu, nur sudah mencoba mengalihkan pandangannya dengan melihat ke arah lain,
karena nur takut setan akan memanfaatkan pandangan mereka berdua sebagai anak
panahnya yang bisa melukai keduanya. Sebagaimana yang telah dilakukan setan
kepada kebanyakan pemuda pemudi lainnya, hingga akhirnya penyesalan yang datang
kemudian, sehingga di dalam do’a pun nur selalu berdoa agar selama nur
berdiskusi dengan pak khairil allah selalu menjaga hatinya, menjaga matanya,
menjaga kehormatannya, menjaga kesopanannya, menjaga tingkah lakunya, agar
tetap dijalan yang baik, tidak mudah tergoda oleh lingkungan. Tetap menjadi wanita yang
istiqomah dalam menjaga harga dirinya…
Suatu
hari saat nur dan teman-temannya sedang berdiskusi dengan pak khairil pak Rudi
datang, dia adalah salah seorang dosen yang mengajar nur juga, hingga di
ruangan itu pak Rudi berdiskusi tentang suatu hal dengan pak khairil, tetapi
pembicaraan tersebut sepertinya tidak berjalan dengan baik karena tampak pak
Khairil sedikit tersinggung dengan perkataan pak Rudi di dalam ruangan
tersebut, pak khairil menganggap pak Rudi telah mempermalukannya dengan
mengkritik pendapatnya didepan kami, sehingga terjadilah konflik tersebut,
selama didalam ruangan tampak wajah pak khairil sedikit berubah karena konflik
dari pembicaraan dengan pak Rudi tadi. Hingga sampai pak Rudi keluar dari
ruangan tersebut pak khairil masih bersikap seperti itu, tampak wajah yang
menyimpan rasa jengkel dan marah.
Kemudian
keesokan harinya saat nur sedang kuliah nur berbicara dengan salah satu
temannya putri, putri juga merupakan teman yang selalu menemaninya saat
berdiskusi dengan pak khairil, nur merupakan tempat curhat teman-temannya,
karena nur selalu memberikan solusi disaat teman-temannya sedang gunda. Begitu
juga dengan putri, putri kemudian bercerita bahwa tadi malam pak khairil
meneleponnya dan bercerita panjang lebar kepada putri alias Curhat,
sontak nur kaget, dia tidak menyangka bahwa pak khairil mau menelepon
mahasiswanya di malam hari hanya untuk Curhat…. Sungguh hal yang aneh menurut
nur, nur merasa itu adalah yang kurang etis, tapi ah…. Pikir nur. Mengapa dia
harus repot memikirkan pak khairil dengan putri. Mungkin nur cemburu…. tapi nur
mencoba menutupi perasaannya didepan putri saat putri bercerita apa saja yang
mereka bicarakan tadi malam. Nur mencoba memahami putri karena nur tahu bahwa
putri tidak bersalah, karena pak khairillah yang duluan menelepon putri dan
yang membuat nur lebih kaget ternyata bukan hanya sekali pak khairil menelepon
putrid di malam hari, tapi berkali-kali. Astaghfirullah…. Ucap nur dalam hati.
Nur sangat menyayangkan mengapa pak khairil tidak dapat menjaga kehormatan dan
wibawanya sebagai seorang dosen.
Dan
yang paling nur bingungkan selama ini mengapa pak khairil tidak pernah mau
menelepon nur, jika pak khairil sms itupun hanya karena hal-hal yang penting
saja. Apa pak khairil segan terhadap nur atau kenapa? Pikir nur. Memang nur pun
tidak terlalu berharap pak khairil meneleponnya karena nur tahu batasan-batasan
yang harus ia patuhi diantaranya dilarang bertelepon diatas jam 9 malam kepada
yang bukan mahramnya. Tapi sungguh nur sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan
oleh pak Khairil.
Nur
jadi semakin bingung melihat apa yang dilakukan oleh pak khairil. Sehingga
perasaan nur pun semakin dicoba untuk dipendamnya, nur yakin pak khairil bukan
pangeran yang selama ini dibayangkan nur, nur mulai berfikir apa pak khairil
seorang playboy? Karena nur mendengar dan melihat pak khairil sepertinya
mempunyai perasaan dengan teman wanita nur yang lain. Dan teman wanita nur yang
lain pun ada yang mengaku bahwa dia juga sering digoda oleh pak khairil, dengan
mata berkaca-kaca dan hati yang seakan teriris belati nur pun yakin bahwa pak
khairil bukanlah leleki pujaan nur, pak khairil hanyalah lelaki penggoda yang
mengganggu setiap wanita.
Namun
kenyataan ini tak dapat membuat hati nur berpindah kepada selain dari pak
khairil, walaupun yang diketahuinya pak khairil tidak sebaik yang
dibayangkannya, namun hati nur tetap tidak mau melupakan pak khairil, entah ada
apa gerangan di hati nur, sehingga hati nur terus bergejolak dan meyakini bahwa
pak khairil adalah orang baik, dia tidak seperti lelaki lain, hati nur percaya
pak khairil dapat berubah, tetapi keyakinan hati nur ini bertentangan dengan
apa yang dipikirkan nur, sehingga terjadi peperangan batin antara hati dan
pikiran nur.
Dalam
benak nur kembali berfikir apakah ini yang dinamakan cinta, cinta yang tidak
bisa diukur dengan logika dan pikiran, cinta yang hanya memainkan perasaan,
cinta yang membuatnya tidak dapat berfikir secara rasional…. Tapi nur tetap
tidak ingin menjadi korban cinta tersebut, nur hanya ingin mencintai seseorang
karena allah, menyayangi seseorang karena rasa sayangnya kepada sang pencipta,
dan menghormati seseorang karena penghormatannya kepada tuhannya….
Akhirnya
setelah berfikir cukup lama dan menyelaraskan apa yang ada di pikirannya dengna
apa yang ada dihatinya nur mengambil keputusan bahwa nur akan menjaga jarak
dengan pak khairil, agar perasaannya tidak terlalu jauh, dan jika pak khairil
ingin serius dengan nur, pak khairil harus tegas mengambil keputusan untuk
meminang nur. Keputusan ini nur ambil untuk meyakini hatinya seberapa besar
niat pak khairil yang sebenarnya, jika nantinya ternyata pak khairil tidak
menangkap sinyal dari nur dan terus menggoda wanita-wanita lain, maka nur pun
akan tegas mengambil tindakan untuk melupakan pak khairil.
Beberapa
minggu telah berlalu hari-hari dengan pak khairil pun berjalan seperti air, air
yang tenang yang tak tahu akan bermuara kemana, seperti rasa cinta nur yang tak tahu akan berlabu
dimana, mungkin pak khairil selama ini sudah menangkap perasaan nur dari
tingkah lakunya, pak khairil sudah menyadari bahwa nur tidak ingin lagi
diganggu, pak khairil juga menyadari bahwa nur menginginkan kepastian darinya,
sehingga keesokan harinya pak khairi berbicara kepada nur.
Pak
khairil meminta agar dapat berbicara berdua kepada nur, namun nur takut akan
timbul fitnah, nur pun tak dapat menyangkal hatinya bahwa dia tidak akan bisa
tenang jika harus berbicara berdua saja dengan pak khairil, akhirnya nur pun
membawa teman untuk menemaninya berbicara dengan pak khairil, dan mau tidak mau
pak khairil akhirnya menermanya, pak khairil memandang nur dengan pandangan
mata yang tajam seakan memiliki seribu arti yang tak dapat terucap, menyimpan
seribu perasaan yang terpendam, dan mengandung banyak cerita namun menyadari
hal itu nur sekelebat mengalihkan pandangannya, nur tak sanggup untuk melihat
pandangan mata pak khairil yang begitu tajam. Nur takut hatinya dan perasaannya
akan terbawa oleh suasana, nur takut pandangan mata mereka dijadikan tombak
oleh iblis untuk menjerumuskan mereka, dengan terus beristighfar didalam hati
nur menunggu apa yang akan dikatakan pak khairil, namun waktu terus berlalu
didalam ruangan tersebut tanpa ada yang berbicara sepatah katapun, seakan akan
pandangan mereka sudah mengatakan apa isi perasaannya masing-masing, ya mereka
berkata dengan menggunakan perasaan tidak dapat terucap dan tak dapat
dipikirkan. teman nur yang menemani nur terheran-heran mengapa dari tadi tak
ada satu orang pun yang berbicara di ruangan ini, dari tadi dia hanya melihat nur
dan pak khairil yang berpandangan tanpa mengucap sepatah katapun, karena tidak
ada yang berbicara akhirnya teman nur inipun angkat bicara.
Sebenarnya
apa yang akan kita bicarakan disini, mengapa dari tadi tidak ada yang memulai
pembicaraan ini “katanya”. Mendengar ucapan itu mereka berdua pun menyadari
bahwa ternyata masih ada satu orang yang dari tadi memperhatikan mereka dan
menunggu apa yang akan mereka bicarakan. Dan akhirnya pak khairil pun memulai
pembicaraan, pak khairil berkata kepada nur, bahwa sebentar lagi dia akan
melanjutkan kuliah S3nya diluar jawa, sehingga otomatis mereka tidak akan dapat
bertemu lagi, nur terperangah…. Nur memang sudah mengetahui bahwa pak khairi
akan melanjutkan kuliahnya tapi mengapa secepat ini, ini bagaikan mimpi bagi nur,
sepertinya baru kemarin nur berjumpa dengan pak khairil dan sekarang justru
akan berpisah….
Nur
pun terdiam mendengarkan perkataan pak khairil, pak khairil melanjutkan
ucapannya, nur saya minta maaf jika selama ini banyak perkataan maupun
perbuatan saya yang salah kepadamu, baik yang saya sengaja maupun tidak, saya
sangat senang dapat berjumpa dan berkenalan denganmu, kamu adalah wanita yang
baik nur, kamu wanita yang dapat menjaga kehormatanmu, kamu wanita yang selalu
menjaga keistiqomahanmu, kamu seperti mutiara yang tersimpan di dalam laut nur,
begitu sulit diraih, membutuhkan banyak pengorbanan. Mendengar ucapan itu nur
masih terus terdiam dan menundukkan pandangannya, nur kamu tahu, kamu adalah
wanita yang telah mengisi hati saya, kamu adalah wanita yang telah membuat saya
menyadari akan penting dan berharganya seorang wanita, nur sepulang saya dari
S3 saya ingin melamar kamu kepada orang tuamu.
Saya
ingin menjadikan kamu sebagai permaisuri di dalam kehidupan saya, saya ingin
memuliakan kamu selama kita bersama, saya ingin menjadi seorang lelaki yang
paling bahagia yang dapat memiliki mutiara itu, mutiara yang selalu bersih,
mutiara yang tersimpan baik didalam kerangnya, mutiara yang tidak pernah
terpengaruh oleh gelombang samudera, mutiara yang begitu indah, yang membuat
semua orang ingin memilikinya. Bagaimana menurut kamu nur? Tanya pak khairil.
Dengan
perasaan bingung dicampur bahagia, dan subhanallah….. nur masih terdiam, nur
tidak tahu harus menjawab apa, jujur ini pengalaman pertama nur dipinang
langsung oleh seseorang lelaki, lelaki yang ia kira hanya ingin mempermainkan
perasaannya kini telah melamarnya didepan temannya yang dari tadi memperhatikan
mereka berdua. Dan nur pun menjawab, pak saya bukanlah sebuah mutiara, saya
hanya seorang wanita biasa, yang selalu berusaha menjalankan perintah agama dan
tuhannya, yang takut akan azabnya. Dengan berat hati dan lembut nur melanjutkan
ucapannya, Bapak adalah sorang pemuda yang baik, bapak seorang pemuda yang
tampan, bapak seorang pemuda yang pintar dan mandiri, diluar sana pak saya
yakin ada banyak wanita yang menginginkan menjadi istri bapak, yang menaruh
harapan besar kepada bapak, dan saya yakin pasti ada yang jauh lebih baik dari
saya yang dapat mendampingi kehidupan bapak. Bapak juga sudah mengetahui bahwa
saya ingin melanjutkan S2 saya, saya masih ingin meraih cita-cita saya untuk
menjadi seorang dosen seperti bapak.
Mendengar
jawaban nur, pak khairil sedikit kecewa, namun ditutupinya rasa kekecewaannya
itu dan dilanjutkan pembicaraannya, dia berfikir apa nur belum yakin dengan kepastian
dan keinginannya ini, maka untuk meyakinkan nur kembali pak khairil berkata
“nur, kamu lebih dari wanita yang ada diluar sana, nur saya yakin kamu bisa
menjadi yang terbaik dalam kehidupan saya, saya yakin kamu bisa menjadi
perhiasan terindah dalam keluarga saya, saya yakin kamu bisa menjadi ibu yang
baik bagi anak-anak saya nur, kalau kamu ingin melanjutkan kuliah S2 kamu
silahkan nur, nanti setelah kamu menyelesaikan S2 kamu dan saya menyelesaikan
S3 saya baru kita akan menikah, kita akan menikah jika kita sudah mencapai
cita-cita kita nur, saya tidak takut meninggalkanmu selama saya S3 karena saya
yakin kepadamu kamu dapat menjaga dirimu, kamu dapat menjaga kehormatanmu, dan
kamu dapat menjaga perasaanmu, dan saya mohon juga nur, percaya kepada saya
bahwa saya dapat menjaga perasaan saya, saya dapat menjaga kehormatan dan niat
tulus saya selama saya masih melanjutkan Studi saya nur. Percaya kepada saya
bahwa saya dapat menjadi imam di dalam keluargamu, dapat menjadi ayah yang baik
bagi anak-anakmu. Dan dapat membimbing keluarga kita nantinya.
Nur
pun masih terdiam dan sambil berfikir, nur menangkap kepastian dari pak khairil
tersebut, dan dengan keyakinan nur menjawab, pak mari kita kembalikan urusan
ini kepada allah, sesungguhnya allahlah yang menetapkan segala jodoh, rezeki
dan maut, allah dapat dengna mudah mempersatukan dan memisahkan kita, saya
bukan siapa-siapa, saya tidak dapat memanstikan apa yang terjadi kedepan, jika
kita memang saling mencintai mari kembalikan kecintaan tersebut karena allah,
jika kita siap mencintai maka kita juga harus siap kehilangan, kuncinya adalah
ikhlas pak, jika allah menghendaki kita untuk bersama dan allah menetapkan kita
berjodoh maka saya juga tidak akan sanggup menolak ketetapan itu, namun jika
sebaliknya tak ada yang sanggup menentang keputusannya, yakinlah pak jika kita
mencintai karena allah, cinta itu tidak akan pernah hilang walau ditelan waktu,
cinta itu tak akan mudah putus dan retak walau diterpa banyak badai, cinta itu
tidak akan mudah luntur dan hilang. Cinta kita karena allah akan membuat cinta
itu abadi di dunia dan di akhirat, jika bapak serius ingin membina keluarga
dengan saya, maka saya akan menunggu bapak saat kembali, saat kita sudah
mencapai apa yang kita cita-citakan saat cinta itu sudah semaki matang dan
saling menerima, saat rasa cinta itu bukan lagi cinta yang didasari nafsu, tapi
cinta itu sudah menjadi cinta karena allah, semoga allah berkenan mempertemukan
kita kembali.
SEKIAN dan TERIMA
KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar