BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap organisasi baik berbentuk
perusahaan maupun lainnya akan selalu berupaya agar para anggota atau pekerja
yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan prestasi dalam bentuk
produktivitas kerja yang tinggi untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Rusli Syarif ( 1991: 1 ) mengatakan bahwa “definisi
produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan
dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu. Sedangkan secara
umum adalah bahwa produktivitas merupakan ratio antara kepuasan atas kebutuhan
dan pengorbanan yang dilakukan”.
Handari Nawawi dan Kartini Handari, 1990:97-98) menjelaskan
secara konkrit konsep produktivitas kerja sebagai berikut:
1. Produktivitas kerja merupakan
perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan jumlah kerja yang
dikeluarkan. Produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil yang diperoleh
lebih besar dari pada sumber tenaga kerja yang dipergunakan dan sebaliknya.
2. Produktivitas yang diukur dari daya
guna (efisiensi penggunaan personal sebagai tenaga kerja). Produktivitas ini
digambarkan dari ketepatan penggunaan metode atau cara kerja dan alat yang
tersedia, sehingga volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang tersedia. Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat
dinilai dengan uang, sehingga produktivitas hanya digambarkan melalui efisiensi
personal dalam pelaksanaan tugas-tugas pokoknya.
Menurut Perry and Porter (1982) Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi
oleh sikap karyawan, kepercayaan karyawan dan kepeningkatan karyawan, yang
dapat dikategorikan sebagai
disiplin
tenaga kerja. Peningkatan
produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, produktivitas mengandung
pengertian berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis, produktivitas berkenaan
dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang
berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya.
Maka dari itu sebagai bagian tugas dari mata kuliah MSDM II
(lanjutan) kami melakukan mini riset ke PT. SINGKONG MAS atau yang lebih
dikenal dengan merek (MONAS) untuk meneliti bagaimana produktivitas kerja
karyawan di PT tersebut.
Dan sebagai hasil dari mini riset tersebut kami tuangkan ke
dalam makalah ini dengan judul “Analisis Produktivitas Kerja Karyawan di PT.
SINGKONG MAS MONAS”
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi kami maka kami mendapatkan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan di PT. SINGKONG
MAS
2. Faktor- Faktor apa saja yang
mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan di PT. SINGKONG MAS
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Bagaimana Tingkat Produktivitas
kerja karyawan di PT. SINGKONG MAS
2. Dan juga untuk mengetahui Faktor-
Faktor apa saja yang mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan di PT. SINGKONG
MAS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Produktivitas
Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo ( 1995: 281 )
produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (
jumlah barang dan jasa ) dengan sumber ( jumlah tenaga kerja, modal, tanah,
energi, dan sebagainya ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
Sedangkan George J. Washinis ( Rusli Syarif,1991: 1 )
memberi pendapat bahwa “Produktivitas mencakup dua konsep dasar yaitu daya guna
dan hasil guna. Daya guna menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana,
dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan hasil tertertu, sedangkan hasil
guna menggambarkan akibat dan kualitas dari hasil yang diusahakan”.
Menurut Mukiyat (1998: 481) bahwa produktivitas kerja
biasanya dinyatakan dengan suatu imbangan dari hasil kerja rata-rata dalam hubungannya
dengan jam kerja rata-rata dari yang diberikan dengan proses tersebut.
Sedangkan konsep produktivitas menurut piagam OSLA tahun
1984 adalah (J. Ravianto,1986: 18):
1.
Produktivitas
adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin banyak barang
dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya.
2.
Produktivitas
berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan
rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan
sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap menjaga kualitas.
3.
Produktivitas
terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi manajemen, informasi, energi,
dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap bagi manusia melalui
konsep produktivitas secara menyeluruh.
4.
Produktivitas
berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan kekurangan serta
harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam jangka panjang dan
pendek, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan
pendidikan dan komunikasi.
5.
Produktivitas
lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan tetapi juga
mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk terus
menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
6.
Menurut
Komarudin, produktivitas pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa
mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari metode
kerja kemarin dan hasil yang dapat diraih esok harus lebih banyak atau lebih
bermutu daripada hasil yang diraih hari ini (Komarudin, 1992:121).
Menurut Sondang P Siagian, produktivitas kerja adalah
kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang
tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin yang maksimal (Sondang
P Siagian, 1982:15).
Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap
perusahaan, produktivitas mengandung pengertian berkenaan denagan konsep
ekonomis, filosofis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia
untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan
hidup manusia dan masyarakat pada umumnya.
Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan
hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan
dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan
hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini yang memberi dorongan untuk
berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman
pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan
dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang
selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari kemarin harus lebih baik dari
hari ini. Cara kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hasil
kerja yang dicapai esok hari harus lebih baik dari yang diperoleh hari ini.
(Payman J. Simanjuntak, 1987: 34-35).
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan
produktivitas kerja memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping
itu peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat melalui cara kerja yang
digunakan dalam melaksanakan kegiatan dan hasil kerja yang diperoleh. Sehingga
dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam produktivitas kerja
terdapat unsur pokok yang merupakan kriteria untuk menilainya. Ketiga unsur
tersebut adalah unsur-unsur semangat kerja, cara kerja, dan hasil kerja.
Unsur semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap mental
para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dimana sikap mental ini
ditunjukan oleh adanya kegairahan dalam melaksanakan tugas dan mendorong
dirinya untuk bekerja secara lebih baik dan lebih produktif.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
oleh peneliti bahwa produktivitas kerja pegawai dapat diukur dengan adanya
semangat kerja dari pegawai dalam menyelesaikan setiap tugas yang
dibebankannya, dengan selalu berdasarkan pada cara kerja atau metode kerja yang
telah ditetapkan sehingga akan diperoleh hasil kerja yang memuaskan. Dari pendapat di atas, dapat menyimpulkan
bahwa produktivitas kerja adalah suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan
dalam waktu yang lebih singkat dari seorang tenaga kerja.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
produktivitas adalah sikap mental dari pekerja untuk senantiasa berkarya lebih
dari apa yang telah dan sedang diusahakan dalam rangka mempercepat pencapaian
tujuan dari suatu usaha.
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja
Menurut Sukarna (1993:41), produktivitas kerja dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Kemampuan dan ketangkasan karyawan
b. Managerial skill atau kemampuan pimpinan
perusahaan.
c. Lingkungan kerja yang baik.
d. Lingkungan masyarakat yang baik.
e. Upah kerja.
f. Motivasi pekerja untuk meraih prestasi kerja.
g. Disiplin kerja karyawan.
h. Kondisi politik atau keamanan, dan ketertiban
negara.
i. Kesatuan dan persatuan antara kelompok
pekerja.
j. Kebudayaan suatu negara.
k. Pendidikan dan pengalaman kerja.
l. Kesehatan dan keselamatan pekerja karyawan.
m. Fasilitas kerja.
n. Kebijakan dan sistem administrasi perusahaan.
2.3
Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran
produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam menghasilkan suatu
hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam
mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan
kerja). Tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah :
a. Penggunaan
waktu
Penggunaan
waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan meliputi :
1) Kecepatan waktu kerja
2) Penghematan waktu kerja
3) Kedisiplinan waktu kerja
4) Tingkat absensi
b.
Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk yang
diinginkan perusahaan. Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana untuk
menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk
menentukan target dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam pembayaran upah
karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah membandingkan hasil hal-hal
berikut :
a.
Pertambahan produksi dari waktu ke waktu.
b.
Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu.
c.
Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu.
d.
Jumlah hasil sendiri dengan orang lain.
Komponen prestasi
utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain (Rusli Syarif, 1991:7).
Alat pengukuran produktivitas karyawan
perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.
Physical productivity
Physical productivity adalah produktivitas secara
kuantitatif seperti ukuran (Size)
panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja.
b. Value
productivity
Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan
menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar (J.
Ravianto, 1986:21).
Pengukuran produktivitas ini mempunyai peranan yang sangat
penting untuk mengetahui produktivitas kerja sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan. Dalam penelitian ini yang menjadi pengukuran produktivitas kerja
yaitu penggunaan waktu dan hasil kerja atau out put.
Berdasarkan pendapat di atas maka pengukuran produktivitas
dapat dilihat dari dua komponen yaitu:
a.
Efisiensi kerja
Efisiensi kerja karyawan dapat dilihat dari ketercapaian
terget, ketepatan waktu, ketepatan masuk
kerja.
b.
Produksi
Produksi kerja yang dihasilkan karyawan dapat dilihat dari
kualitas, peningkatan setiap bulan dan persentase kesesuaian dengan harapan
perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di PT. Singkong Mas Monas Tanjung Morawa. Berdasarkan
wawancara kami kepada Audit Pembukuan Ibu Iin diperoleh keterangan bahwa PT.
Singkong Mas Monas berdiri sejak tahun 2000. Beliau menjelaskan bahwa pendirian
Perusahaan bertujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran, mengingat semakin
banyaknya tingkat pengangguran di Indonesia ini, jadi tidak ada hambatan bagi
karyawan yang ingin bekerja di perusahaan ini. Perusahaan ini sangat membantu
warga sekitar bagi yang tidak mempunyai pekerjaan. Jadi tujuan karyawan dapat
tercapai.
Pemilik
perusahaan tidak memandang jenjang pendidikan. Bila ditinjau dari jenjang
pendidikan Karyawan yang bekerja di Perusahaan ini banyak yang tamatan sekolah
dasar. bahkan ada yang tidak tamat. Jadi bagi siapapun bagi warga sekitar yang
ingin bekerja di Perusahaan ini diperbolehkan. Asalkan Karyawan memiliki
kemauan, rajin, tekun, serta Ulet. Jumlah karyawan yang bekerja di Perusahaan
ini berjumlah 20 Orang.
3.2 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan yang
berada di Perusahaan PT. Singkong Mas Monas, yang terdiri dari 20 Orang
Karyawan.
3.3 Sampel
Karena jumlah populasi yang sedikit
sehingga seluruh populasi dijadikan responden atau sampel dalam penelitian ini
yaitu sebanyak 20 orang Responden.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
yang digunakan untuk menentukan Pengaruh karyawaam terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan dalam Perusahaan menggunkan Instrumen penyebaran kuesioner. Dari
Kuesioner yang disebarkan oleh Kami / Penelti maka, Kami dapat mengumpulkan
data – data Karyawan.
3.5 Teknik Analisa Data
Teknik Analisis data yang digunakan
berdasarkan hasil data kuesioner yang telah disebar kemudian diolah menggunakan
SPSS dan menggunakan analyze descriptive dan dicari berapa total frekuensi dari
jawaban yang telah diberikan oleh responden.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode quisioner dimana angket terdiri dari 10 pernyataan dan
penilaian angket terdiri dari lima variabel yaitu sangat setuju, setuju,
ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Hasil perhitungan sangat setuju skornya lima, setuju skornya
empat, ragu-ragu skornya tiga, tidak setuju skornya dua dan sangat tidak setuju
skornya satu. Dan hasil dari penelitian yang kami
lakukan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini :
Tabel. 1
No.Res
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
RR
|
TS
|
STS
|
1
|
Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
cepat dan tepat
|
6
|
7
|
5
|
2
|
-
|
2
|
Karyawan dapat menyesuaikan diri dengan tugas
yang diberikan
|
5
|
7
|
6
|
2
|
-
|
3
|
Karyawan datang dan pulang sesuai jam kerja
|
2
|
2
|
8
|
5
|
3
|
4
|
Karyawan diberikan pengarahan tugas oleh
pimpinan
|
3
|
10
|
6
|
1
|
-
|
5
|
Karyawan mampu mengatur dan merencanakan
pekerjaan yang akan dikerjakan
|
6
|
11
|
3
|
-
|
-
|
6
|
Karyawan mempunyai kreativitas yang tinggi dalam
bekerja
|
4
|
10
|
6
|
-
|
-
|
7
|
Perusahaan mempunyai alat-alat atau fasilitas
kerja yang memadai
|
8
|
11
|
1
|
-
|
-
|
8
|
Tempat kerja karyawan mempunyai kondisi yang
nyaman untuk bekerja
|
6
|
11
|
3
|
-
|
-
|
9
|
Karyawan selalu dapat bersikap dan mempunyai
etika dalam bekerja
|
5
|
9
|
5
|
1
|
-
|
10
|
Karyawan mempunyai hubungan yang baik dengan
atasan
|
6
|
10
|
4
|
-
|
-
|
Total
|
51
|
88
|
47
|
11
|
3
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar