Kamis, 03 Mei 2012

Jurnal Produktivitas PT.SINGKONG MAS MONAS


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap organisasi baik berbentuk perusahaan maupun lainnya akan selalu berupaya agar para anggota atau pekerja yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan prestasi dalam bentuk produktivitas kerja yang tinggi untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Rusli Syarif ( 1991: 1 ) mengatakan bahwa “definisi produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu. Sedangkan secara umum adalah bahwa produktivitas merupakan ratio antara kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan”. 
Handari Nawawi dan Kartini Handari, 1990:97-98) menjelaskan secara konkrit konsep produktivitas kerja sebagai berikut:
1.      Produktivitas kerja merupakan perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan jumlah kerja yang dikeluarkan. Produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil yang diperoleh lebih besar dari pada sumber tenaga kerja yang dipergunakan dan sebaliknya.
2.      Produktivitas yang diukur dari daya guna (efisiensi penggunaan personal sebagai tenaga kerja). Produktivitas ini digambarkan dari ketepatan penggunaan metode atau cara kerja dan alat yang tersedia, sehingga volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia. Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan uang, sehingga produktivitas hanya digambarkan melalui efisiensi personal dalam pelaksanaan tugas-tugas pokoknya.
Menurut  Perry and Porter (1982)  Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh sikap karyawan, kepercayaan karyawan dan kepeningkatan karyawan, yang dapat dikategorikan sebagai disiplin tenaga kerja. Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, produktivitas mengandung pengertian berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya.
Maka dari itu sebagai bagian tugas dari mata kuliah MSDM II (lanjutan) kami melakukan mini riset ke PT. SINGKONG MAS atau yang lebih dikenal dengan merek (MONAS) untuk meneliti bagaimana produktivitas kerja karyawan di PT tersebut.
Dan sebagai hasil dari mini riset tersebut kami tuangkan ke dalam makalah ini dengan judul “Analisis Produktivitas Kerja Karyawan di PT. SINGKONG MAS MONAS”

1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi kami maka kami mendapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana Tingkat  Produktivitas Kerja Karyawan di PT. SINGKONG MAS
2.      Faktor- Faktor apa saja yang mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan di PT. SINGKONG MAS

1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui Bagaimana Tingkat Produktivitas kerja karyawan di PT. SINGKONG MAS
2.      Dan juga untuk mengetahui Faktor- Faktor apa saja yang mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan di PT. SINGKONG MAS.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Produktivitas
Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo ( 1995: 281 ) produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil ( jumlah barang dan jasa ) dengan sumber ( jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
Sedangkan George J. Washinis ( Rusli Syarif,1991: 1 ) memberi pendapat bahwa “Produktivitas mencakup dua konsep dasar yaitu daya guna dan hasil guna. Daya guna menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana, dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan hasil tertertu, sedangkan hasil guna menggambarkan akibat dan kualitas dari hasil yang diusahakan”.
Menurut Mukiyat (1998: 481) bahwa produktivitas kerja biasanya dinyatakan dengan suatu imbangan dari hasil kerja rata-rata dalam hubungannya dengan jam kerja rata-rata dari yang diberikan dengan proses tersebut.
Sedangkan konsep produktivitas menurut piagam OSLA tahun 1984 adalah (J. Ravianto,1986: 18):
1.            Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya.
2.            Produktivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap menjaga kualitas.
3.            Produktivitas terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi manajemen, informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap bagi manusia melalui konsep produktivitas secara menyeluruh. 
4.            Produktivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan kekurangan serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam jangka panjang dan pendek, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan pendidikan dan komunikasi.
5.            Produktivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan tetapi juga mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk terus menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
6.            Menurut Komarudin, produktivitas pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari metode kerja kemarin dan hasil yang dapat diraih esok harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini (Komarudin, 1992:121).
Menurut Sondang P Siagian, produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin yang maksimal (Sondang P Siagian, 1982:15).
Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, produktivitas mengandung pengertian berkenaan denagan konsep ekonomis, filosofis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya.
Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari kemarin harus lebih baik dari hari ini. Cara kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hasil kerja yang dicapai esok hari harus lebih baik dari yang diperoleh hari ini. (Payman J. Simanjuntak, 1987: 34-35).
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan produktivitas kerja memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping itu peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat melalui cara kerja yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan dan hasil kerja yang diperoleh. Sehingga dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam produktivitas kerja terdapat unsur pokok yang merupakan kriteria untuk menilainya. Ketiga unsur tersebut adalah unsur-unsur semangat kerja, cara kerja, dan hasil kerja.
Unsur semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap mental para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dimana sikap mental ini ditunjukan oleh adanya kegairahan dalam melaksanakan tugas dan mendorong dirinya untuk bekerja secara lebih baik dan lebih produktif.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa produktivitas kerja pegawai dapat diukur dengan adanya semangat kerja dari pegawai dalam menyelesaikan setiap tugas yang dibebankannya, dengan selalu berdasarkan pada cara kerja atau metode kerja yang telah ditetapkan sehingga akan diperoleh hasil kerja yang memuaskan.  Dari pendapat di atas, dapat menyimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan dalam waktu yang lebih singkat dari seorang tenaga kerja.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas adalah sikap mental dari pekerja untuk senantiasa berkarya lebih dari apa yang telah dan sedang diusahakan dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan dari suatu usaha. 





2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Sukarna (1993:41), produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a.  Kemampuan dan ketangkasan karyawan
b.  Managerial skill atau kemampuan pimpinan perusahaan.
c.  Lingkungan kerja yang baik.
d.  Lingkungan masyarakat yang baik.
e.  Upah kerja.
f.  Motivasi pekerja untuk meraih prestasi kerja.
g.  Disiplin kerja karyawan.
h.  Kondisi politik atau keamanan, dan ketertiban negara.
i.  Kesatuan dan persatuan antara kelompok pekerja.
j.  Kebudayaan suatu negara.
k.  Pendidikan dan pengalaman kerja.
l.  Kesehatan dan keselamatan pekerja karyawan.
m.  Fasilitas kerja.
n.  Kebijakan dan sistem administrasi perusahaan.

2.3  Pengukuran Produktivitas Kerja
            Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah :
a.       Penggunaan waktu
Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan meliputi :
1)  Kecepatan waktu kerja
2)  Penghematan waktu kerja
3)  Kedisiplinan waktu kerja
4)  Tingkat absensi
b. Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk yang diinginkan perusahaan. Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam pembayaran upah karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah membandingkan hasil hal-hal berikut :
a. Pertambahan produksi dari waktu ke waktu.
b. Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu.
c. Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu.
d. Jumlah hasil sendiri dengan orang lain.
 Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain (Rusli Syarif, 1991:7).  Alat pengukuran produktivitas karyawan perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.  Physical productivity
Physical productivity adalah produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (Size) panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja.
b.  Value productivity
Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar (J. Ravianto, 1986:21).
Pengukuran produktivitas ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengetahui produktivitas kerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Dalam penelitian ini yang menjadi pengukuran produktivitas kerja yaitu penggunaan waktu dan hasil kerja atau out put.
Berdasarkan pendapat di atas maka pengukuran produktivitas dapat dilihat dari dua komponen  yaitu:
a. Efisiensi kerja
Efisiensi kerja karyawan dapat dilihat dari ketercapaian terget, ketepatan waktu,  ketepatan masuk kerja.
b. Produksi
Produksi kerja yang dihasilkan karyawan dapat dilihat dari kualitas, peningkatan setiap bulan dan persentase kesesuaian dengan harapan perusahaan. 
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Singkong Mas Monas Tanjung Morawa. Berdasarkan wawancara kami kepada Audit Pembukuan Ibu Iin diperoleh keterangan bahwa PT. Singkong Mas Monas berdiri sejak tahun 2000. Beliau menjelaskan bahwa pendirian Perusahaan bertujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran, mengingat semakin banyaknya tingkat pengangguran di Indonesia ini, jadi tidak ada hambatan bagi karyawan yang ingin bekerja di perusahaan ini. Perusahaan ini sangat membantu warga sekitar bagi yang tidak mempunyai pekerjaan. Jadi tujuan karyawan dapat tercapai.
Pemilik perusahaan tidak memandang jenjang pendidikan. Bila ditinjau dari jenjang pendidikan Karyawan yang bekerja di Perusahaan ini banyak yang tamatan sekolah dasar. bahkan ada yang tidak tamat. Jadi bagi siapapun bagi warga sekitar yang ingin bekerja di Perusahaan ini diperbolehkan. Asalkan Karyawan memiliki kemauan, rajin, tekun, serta Ulet. Jumlah karyawan yang bekerja di Perusahaan ini berjumlah 20 Orang.
3.2  Populasi
            Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh Karyawan yang berada di Perusahaan PT. Singkong Mas Monas, yang terdiri dari 20 Orang Karyawan.
3.3   Sampel
            Karena jumlah populasi yang sedikit sehingga seluruh populasi dijadikan responden atau sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 20 orang Responden.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk menentukan Pengaruh karyawaam terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dalam Perusahaan menggunkan Instrumen penyebaran kuesioner. Dari Kuesioner yang disebarkan oleh Kami / Penelti maka, Kami dapat mengumpulkan data – data Karyawan.
3.5 Teknik Analisa Data
            Teknik Analisis data yang digunakan berdasarkan hasil data kuesioner yang telah disebar kemudian diolah menggunakan SPSS dan menggunakan analyze descriptive dan dicari berapa total frekuensi dari jawaban yang telah diberikan oleh responden.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
            Penelitian ini menggunakan metode quisioner dimana angket terdiri dari 10 pernyataan dan penilaian angket terdiri dari lima variabel yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Hasil perhitungan  sangat setuju skornya lima, setuju skornya empat, ragu-ragu skornya tiga, tidak setuju skornya dua dan sangat tidak setuju skornya satu.  Dan hasil dari penelitian yang kami lakukan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel. 1
No.Res
Pernyataan
SS
S
RR
TS
STS
1
Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat
6
7
5
2
-
2
Karyawan dapat menyesuaikan diri dengan tugas yang diberikan
5
7
6
2
-
3
Karyawan datang dan pulang sesuai jam kerja
2
2
8
5
3
4
Karyawan diberikan pengarahan tugas oleh pimpinan
3
10
6
1
-
5
Karyawan mampu mengatur dan merencanakan pekerjaan yang akan dikerjakan
6
11
3
-
-
6
Karyawan mempunyai kreativitas yang tinggi dalam bekerja
4
10
6
-
-
7
Perusahaan mempunyai alat-alat atau fasilitas kerja yang memadai
8
11
1
-
-
8
Tempat kerja karyawan mempunyai kondisi yang nyaman untuk bekerja
6
11
3
-
-
9
Karyawan selalu dapat bersikap dan mempunyai etika dalam bekerja
5
9
5
1
-
10
Karyawan mempunyai hubungan yang baik dengan atasan
6
10
4
-
-
Total
51
88
47
11

3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar