Selasa, 14 Oktober 2014

Assalamualaikum wr.wb

Perjalanan panjang dalam kehidupan mengajarkan kita banyak hal, alhamdulillah sekarang allah sedang mengamanahkan kepada saya untuk mendidik dan mengarahkan anak bangsa agar dapat menjadi anak yang dibanggakan buat agama dan negara.. Saya sekarang berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas di Medan, beberapa hari yang lalu saya baru saja datang ke rumah mahasiswa saya yang sudah seminggu tidak datang kuliah.

Sesampainya disana, saya berjumpa dengan ibu dan mahasiswa saya tersebut, kemudian saat saya tanya kenapa sudah beberapa hari ini dia tidak kuliah, dengan ringan dia menjawab, "sebenarnya dari awal saya tidak punya niat untuk kuliah Miss, tapi mamak yang maksa dan bujuk2 supaya saya mau kuliah. bulan 12 ini saya akan tunangan Miss dan bulan 2 saya akan menikah. Untuk apa sih Miss saya kuliah, kalau ternyata hati saya tidak disana, yang ada saya hanya menghabiskan uang orang tua aja miss, untuk apa juga saya menuruti dan membuat ibu bahagia, kalau saya yang harus tersiksa.

Mendengar jawaban ringannya itu hati saya terasa sangat sakit dan teriris. saya selaku dosen atau bisa disebut orang tuanya disekolah yang tidak melahirkan dia saja begitu kecewa dengan apa yang dia ucapkan, bagaimana dengan ibu kandungnya yang mendengar ucapan dan jawaban dia itu.. Subhanallah.. Mengapa Tegah seorang anak mengatakan Tersiksa saat harus Membahagiakan Orang Tuanya..

Apakah kita tidak menyadari, betapa besar jasa dan pengorbanan yang telah orang tua kita lakukan untuk kita. apakah kita pernah mendengar orang tua kita mengaku mengeluh dan tersiksa saat harus membanting tulang membesarkan kita... sebegitu teganya kita mengatakan hal itu.. sementara orang tua kita membesarkan kita dengan kumpulan darah dan air mata...

Astaghfirullah.. apa yang salah denganmu nak... apa salah orang tuamu yang terlalu menyayangimu dan memenuhi semua keinginanmu hingga tak tau engkau membalas budi atas kebaikannya.. ataukah kasih sayangnya telah melenakanmu.. hingga kamu menjadi anak yang kasar dan keras hati.. Sadar Nak..

3 komentar: